Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141511
Title: Urine Sapi Dan Air Kelapa Sebagai Zat Tumbuh Alternatif Untuk Merangkas Perakaran Stek Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni M.) Serta Pengaruhnya Terhadap Produksi
Authors: Solahudin, Soleh
Sitjahjo, Suryono Hadi
Prayuginingsih, Henik
Issue Date: 1986
Publisher: IPB University
Abstract: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh urine sapi dan air kelapa untuk merangsang pembentukan akar stevia menggantikan IBA. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Pasir Sa- rongge, Cipanas, Cianjur, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (Completely Random Design) dengan tiga ulangan. Sebagai perlakuan digunakan zat tumbuh urine sapi dengan empat taraf konsentrasi, yaitu U₁ (1 %), U2 (2,5%) U3 (5%) dan U4 (7,5%). Sedangkan zat tumbuh air kelapa juga diterapkan dalam empat taraf konsentrasi, yaitu A₁ (2,5%), A2 (5%), A3 (7,5%) dan A₄(10%). Sebagai kontrol digunakan zat tumbuh IBA 500 ppm (0,05%). Zat tumbuh diberikan dengan metode celup cepat. Pengamatan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada saat umur bibit 3 minggu untuk mengetahui kualitas bibit. Tahap ke dua dilakukan terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi. Urine sapi dan air kelapa mempunyai kemampuan untuk merangsang perakaran stek stevia pada semua konsentrasi yang dikenakan. Persentase stek hidup dan berakar pada kontrol 86,7%. Sedangkan pada urine sapi persentase ter- tinggi 97,3% (perlakuan urine 7,5%) dan terendah 86,3% (perlakuan urine 1 %). Perlakuan air kelapa 7,5% mengha- silkan stek hidup dan berakar tertinggi (94,7%) dan pada perlakuan 10% menghasilkan stek hidup dan berakar terendah (88,0%). Ada kecenderungan bahwa perlakuan air kelapa 2,5% menghasilkan bibit yang mempunyai akan terpanjang, jumlah akar terbanyak dan bobot kering akar terbesar. Bibit yang dihasilkan dari kontrol dan masing-masing perlakuan mempunyai kemampuan hidup yang tinggi bila ditanam di lapang. Rata-rata bibit hidup dari semua perlakuan lebih dari 98%, sedangkan dari bibit kontrol 99 %. Pengamatan terhadap produksi dalam bentuk bobot daun kering menunjukkan bahwa total produksi dari tiga kali panen menunjukkan bahwa bibit kontrol menghasilkan 31,38 g daun kering tiap tanaman. Dari perlakuan urine sapi 2,5% dihasilkan produksi tertinggi (36,35 g) dan dari perlakuan air kelapa yang dikenakan, produksi tertinggi dicapai pada konsentrasi 5% (34,64 9 tiap tanaman)
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141511
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A86hpr.pdf
  Restricted Access
15.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.