Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141393| Title: | Infestasi parasit cacing pita pada ayam dan cara penanggulangannya |
| Authors: | Kusumamihardja, Supan Norma, Anisah |
| Issue Date: | 1988 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Dari laporan yang ada, infestasi cacing pita pada ayam di Indonesia cukup tinggi. Infestasi tersebut terutama disebabkan oleh cacing pita dari genus Raillietina (Bal llietina spp.). Diantara genus tersebut, spesies Raillie tina cesticillus, Raillietina echinobothrida dan Raillieti na tetragona merupakan cacing pita yang paling umum didapatkan pada usus ayam serta bersifat patogen. Infestasi cacing tersebut pada saluran pencernaan ayam bersifat merugikan terhadap laju pertumbuhan ayam sehingga menurunkan berat badan ayam yang akan mengakibatkan kerugian ekonomi bagi peternak, disamping menyebabkan meningkatnya kepekaan tubuh ayam yang terinfestasi terhadap serangan penyakit lainnya. Ayam menjadi terinfestasi cacing pita oleh karena memakan kumbang tanah/kumbang tinja sebagai induk semang antara yang terinfestasi cysticercoid. Cysticercoid akan melekatkan diri pada selaput lendir usus untuk selanjutnya tumbuh menjadi cacing pita dewasa. Faktor-faktor yang turut mempengaruhi daya tahan tubuh ayam terhadap infestasi parasit ini diantaranya adalah umur, defisiensi karbohidrat, defisiensi vitamin A, jenis kelamin ayam serta faktor kekebalan ayam. Diagnosis terhadap adanya infestasi parasit cacing didasarkan pada gejala klinik yang terlihat, sejarah dari penyakit dan yang paling memberikan hasil yang memuaskan adalah dengan mengadakan pemeriksaan post-mortem dari sejumlah ayam yang mewakili sekelompok ayam yang diduga ter infestasi cacing tersebut. Mengingat tinja ayam merupakan sumber induk semang antara menjadi infektif maka pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan penanganan tinja secara tepat. Tindakan lain dalam usaha pencegahan tersebut adalah dengan jalan menjaga agar kandang ayam senantiasa dalam keadaan bersih, kering, ditempatkan pada lokasi yang lebih tinggi dari sekitarnya serta pemberantasan vektor (Arthropoda). Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan senyawa dinbutyl tin dilaurate yang pada dosis 250 mg/kg pakan efektif untuk memberantas Raillietina spp. demikian pula senyawa dichlorophene pada dosis 300 mg/kg pakan sedangkan senyawa hexachlorophene pada dosis 50-100 mg/ kg pakan efektif untuk memberantas R. cesticillus. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141393 |
| Appears in Collections: | UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| B88ano.pdf Restricted Access | 4.64 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.