Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141389
Title: Kajian faktor ukuran cacahan tandan kosong kelapa sawit dan taraf inokulum jamur pelapuk putih dalam pembuatan pulp
Authors: Mangunwidjaja, Djumali
Goenadi, Didiek Hadjar
Lubis, Zarkasyi Sahal
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Tiap tahun kebutuhan kertas baik di dalam dan di luar negeri diperkirakan meningkat tiap tahun. Peningkatan kebutuhan tersebut tentunya harus diimbangi dengan pertambahan produksi kertas di dalam negeri yang berarti kebutuhan akan bahan baku kertas juga akan meningkat. Kebutuhan pulp dalam negeri diperkirakan sebesar 1,9 juta ton sedangkan luar negeri pada tahun 2005 sebesar 140 juta ton. Bagi kalangan bisnis hal ini menjadi peluang yang sangat besar untuk industri pulp dan kertas. Kertas dibuat dari bahan berselulosa. Karena keterbatasan bahan baku kayu, TKKS merupakan bahan baku alternatif yang mengandung lignoselulosa yang hampir setara dengan bahan bukan kayu lainnya yang juga digunakan sebagai bahan baku pulp dan tersedia dalam jumlah yang cukup besar. Pengolahan pulp dengan cara mekanis, kimia dan semikimia memiliki kelemahan antara lain kebutuhan energi yang cukup tinggi dan terjadinya pencemaran lingkungan. Penerapan Biopulping dengan menggunakan jamur pelapuk putih mampu mengurangi kelemahan tersebut. Jamur pelapuk putih mulai dikembangkan karena kemampuannya untuk merombak lignin sebagai penyusun kimiawi yang tidak diperlukan dalam mutu pulp dan kertas. Salah satunya adalah jamur pelapuk putih kelas Basidiomycetes hasil isolasi dari TKKS dengan kode isolat B18. Informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses penurunan lignin secara hayati belum banyak diketahui diantaranya adalah faktor ukuran cacahan TKKS dan taraf inokulum jamur pelapuk putih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh ukuran cacahan TKKS dan taraf inokulum jamur pelapuk putih kelas Basidiomycetes dengan kode isolat B18 dalam proses penurunan kadar lignin TKKS serta untuk menentukan mutu pulp yang dihasilkan berdasarkan sifat fisik yang sesuai dengan Standar Industri Indonesia. Sebagai parameter hasil adalah suhu, pH, nisbah C/N, kadar lignin, kadar holoselulosa, kadar alfa selulosa, penggunaan basa, bilangan Kappa, penggunaan energi, rendemen pulp, ring crush, flat crush, indeks tarik, indeks sobek dan indeks retak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial acak lengkap dengan dua faktor perlakuan yaitu ukuran cacahan TKKS dan taraf inokulum jamur pelapuk putih dengan dua kali ulangan. Ukuran cacahan terdiri dari tiga taraf panjang (2,5,5, dan 7,5 cm) dan taraf inokulum terdiri dari tiga taraf konsentrasi (2,5, 5, dan 7,5 %(v/b)). Selama 30 hari pengamatan, terjadi perubahan suhu dan pH serta penurunan nisbah C/N, kadar lignin, kadar holoselulosa dan kadar alfa selulosa. Kisaran perubahan suhu dan pH yang terjadi antara 30,3 °C -50,7°C dan 7,81-8,97. Nisbah C/N berkisar antara 41,1459,18, dengan nisbah C/N kontrol sebesar 91,47 maka terjadi penurunan sebesar...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141389
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F97zsa.pdf
  Restricted Access
17.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.