Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14135
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAmalia, Rizki
dc.date.accessioned2010-05-06T11:33:49Z
dc.date.available2010-05-06T11:33:49Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14135
dc.description.abstractIndustri makanan minuman berperan dalam pembentukan struktur Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.Pada tahun 2005, subsektor makanan, minuman, dan tembakau menyumbangkan PDB sebesar Rp 177.753,1 milyar, kemudian meningkat pada tahun 2006 sebesar Rp 212.752,3 milyar, dan pada tahun 2007 meningkat menjadi Rp 264.080,3 milyar. Hal ini menunjukkan bahwa subsektor makanan dan minuman memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Perkembangan industri minuman di Indonesia dimulai pada tahun 1960- an yang ditandai dengan mulai dipasarkan jenis minuman berkarbonat. Pada periode 1990 – 1995, kemudian di Indonesia mulai dikenal minuman sari buah. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat, industri minuman sari buah (fruit juice) menjadi industri yang menjanjikan. Tingkat pertumbuhan industri minuman sari buah diperkirakan mencapai 15 persen hingga 20 persen dengan pasar minuman sari buah sebesar lima persen dari total pasar minuman. Potensi pertumbuhan tersebut tidak epas dari potensi Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Salah satu sentra penghasil buah-buahan di Indonesia adalah Kota Depok. Pengembangan pertanian di kota Depok kemudian difokuskan kepada pengembangan komoditas unggulan, diantaranya komoditas hortikultura yaitu : belimbing manis, tanaman hias, dan jambu Biji. Pengembangan komoditas unggulan tersebut sejalan dengan visi Dinas Pertanian Kota Depok tahun 2007- 2011, yaitu Mewujudkan Pertanian Perkotaan yang Menyejahterakan Petani dan masyarakat. CV Winner Perkasa Indonesia Unggul (CV WPIU) merupakan industri kecil pertama yang melakukan pengolahan terhadap buah unggulan Kota Depok. CV WPIU pada awalnya mencoba memanfaatkan belimbing grade C yang tidak berhasil masuk ke pasar swalayan untuk dijadikan sebagai produk minuman sari buah, yaitu fruit juice dan sirup. Produk tersebut kemudian mendapat respon yang baik dari konsumen hingga kapasitas produksi dengan memanfaatkan 120 kg input buah-buahan per hari. Permintaan yang tinggi dari konsumen menyebakan perusahaan tidak mampu memenuhi seluruh permintaan. Oleh karena itu perlu dilakukan perumusan strategi pengembangan usaha yang sesuai untuk diterapkan pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi lingkungan perusahaan berupa faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha; (2) merumuskan strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha CV WPIU; dan (3) merancang formulasi arsitektur strategik bagi pengembangan usaha CV WPIU. Penelitian ini dilakukan di CV Winner Perkasa Indonesia Unggul (CV.WPIU) yang berlokasi di Jalan Sawangan Raya No. 16 Perumahan Sawangan Permai, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive). Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dilaksanakan selama bulan Februari sampai dengan April 2009. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang berasal dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan.Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks faktor internal-eksternal, matriks SWOT, dan rancangan arsitektur strategik. Berdasarkan hasil analisis terhadap matriks EFE dan IFE, maka dapat diidentifikasi faktor strategis eksternal dan internal perusahaan. Identifikasi faktor strategis eksternal perusahaan menghasilkan delapan peluang dan enam ancaman yang dihadapi perusahaan. Identifikasi faktor strategis internal perusahaan menghasilkan sembilan kekuatan dan enam kelemahan yang dimiliki perusahaan. Hasil pemetaan total rata-rata tertimbang diperoleh (skor) IFE sebesar 2,7453 (kondisi rata-rata) dan total skor EFE sebesar 2,6096 (menengah) telah memposisikan CV WPIU pada sel ke V dengan koordinat (2,7453; 2,6096). Posisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Pencocokan faktor strategis eksternal dan internal pada matriks SWOT menghasilkan delapan strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Adapun strategi yang direkomendasikan antara lain : (1) Meningkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder yang terlibat dalam pengembangan industri berbasis komoditas unggulan; (2) Pengembangan jaringan pemasaran dengan melakukan promosi dan kerjasama dengan pasar moderen; (3)Memperbaiki kinerja manajemen dan kualitas SDM perusahaan ; (4)Meningkatkan modal kerja dengan memanfaatkan jasa lembaga keuangan ;(5)Meningkatkan penggunaan teknologi yang efisien bagi pengolahan; (6) Mempertahankan dan meningkatkan mutu dan kualitas produk; (7) mengoptimalkan kegiatan promosi secara aktif melalui media massa dan pameran; dan (8) Memaksimalkan peran tim kreatif dan universitas dalam mengembangkan produk baru . Rancangan arsitektur strategik menghasilkan strategi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu strategi yang dilakukan secara terus menerus, sedangkan bagian kedua yaitu strategi yang dilakukan secara bertahap. Strategi yang dilakukan secara terus menerus meliputi: (1) strategi memperbaiki kinerja manajemen dan kualitas SDM perusahaan ; serta (2) Melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja perusahaan; dan (3) meningkatkan kerjasama dengan stakeholder yang terlibat dalam pengembangan industri berbasis komoditas unggulan. Sedangkan strategi yang dilaksanakan secara bertahap terdiri dari lima strategi yang dibagi menurut tiga tahapan waktu. Pemilihan strategi dan tahapan waktu disusun berdaarkan diskusi mendalam dengan pemilik perusahaan dengan memperhatikan nilai tertimbang faktor strategis eksternal dan internal yang didapat dari analisis matriks IFE dan EFE Untuk tahap satu, strategi yang dilakukan adalah : (1) Meningkatkan modal kerja dengan memanfaatkan jasa lembaga keuangan ; (2) Meningkatkan penggunaan teknologi yang efisien bagi pengolahan ; dan (3) memaksimalkan peran tim kreatif dan universitas untuk mengembangkan produk baru. Untuk tahap dua, strategi yang dilakukan yaitu Pengembangan jaringan pemasaran dengan melakukan promosi dan kerjasama dengan pasar moderen. Pada tahap tiga, strategi yang dilakukan yaitu mengoptimalkan promosi dengan memanfaatkan media massa dan pameran.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStrategi Pegembangan Usaha Jus Buah Pada CV Winner Perkasa Indonesia Unggul, Kota Depok, Jawa Baratid
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H09ram_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract145.56 kBAdobe PDFView/Open
H09ram.pdf
  Restricted Access
Full Text753.21 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.