Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141358
Title: Struktur komunitas terumbu karang dan kualitas air di daerah pesisir kilang minyak Santa Fe Energy Resources LTD, Selat Sele, Irian Jaya
Authors: Yulianda, Fredinan
Hariyadi, Sigid
Raharjo, Puji
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Daerah penambangan minyak di daerah pantai, lingkungan perairannya mempunyai resiko untuk tercemar. Jenis-jenis biota tertentu akan mati atau tersingkir dan hanya jenis-jenis tertentu yang mampu beradaptasi untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian keragaman dapat turun dan keseragaman akan meningkat. Salah satu biota daerah pantai adalah terumbu karang. Tekanan alami pada terumbu karang meliputi badai, predator, penyakit dan perubahan atmosfir laut. Adanya zat pencemar pada habitat terumbu karang akan menyebabkan kematiannya, bila melampaui batas toleransinya. Perairan Selat Sele adalah perairan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Kecepatan arus surutnya (35-85 cm/detik) yang mengarah ke Barat Daya, lebih besar dari arus pasangnya (35-75 cm/detik) yang mengarah ke Timur Laut. Hal ini menyebabkan adanya sebaran parameter kualitas air yang khas, dimana stasiun yang berada di sebelah Utara dan Barat pantai Pulau Kasim cenderung mempunyai nilai dengan kisaran yang relatif sama. Hal ini juga terjadi pada stasiun yang berada di sebelah Selatan muara Wakanway. Arus permukaan yang terjadi di perairan Selat Sele juga berfungsi sebagai pengangkut sedimen dari suatu daerah ke daerah lain sesuai dengan arah arus. Selain itu sebaran beberapa parameter kualitas air di sepanjang pantai Jazirah Doberay juga terlihat dipengaruhi oleh peran arus permukaan. Muara Wakanway adalah muara terbesar yang dijumpai di sepanjang Selat Sele. Di Sungai Wakanway terdapat pipa pembuangan limbah cair Santa Fe Energy Resources Ltd. Sungai Wakanway merupakan sungai terbesar diantara tiga sungai lainnya (Sungai Kades, Acelepe serta Werur). Buangan limbah cair Santa Fe a mempunyai suhu terukur 64°C sebelum bercampur. Setelah bercampur dengan suhu air sungai menjadi 36°C. Tingkat suhu ini kemudian kembali menurun ketika tiba di muara (33,8°C). Ini adalah tingkat suhu di atas rata-rata suhu air permukaan di sepanjang Selat Sele yang berkisar 30°C. Stasiun terumbu karang yang secara langsung mendapat pengaruh suhu Sungai Wakanway adalah Stasiun 4, yang berjarak sekitar 20 meter di muka muara. Sedimentasi yang diangkut oleh arus Sungai Wakanway sangat berperan dalam mempengaruhi tingginya nilai kekeruhan di perairan Selat Sele. Tingginya nilai TSS dan kekeruhan ini sangat mempengaruhi kondisi ekosistem terumbu karang yang terdapat di Stasiun 4. Secara umum, kondisi kualitas air pada ekosistem terumbu karang yang terletak di sebelah Selatan dari muara Sungai Wakanway relatif lebih buruk dibandingkan yang ada di sekitar pantai Barat dan Utara Pulau Kasim…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141358
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C99RMP.pdf
  Restricted Access
18.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.