Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141308
Title: Peran ganda wanita dan persepsi terhadapnya : studi kasus di Desa Dramaga,Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
Authors: Sunito, Melani Abdulkadir
Situmorang, Evi Inviolata
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Pernyataan GBHN bahwa wanita mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan pria dalam pembangunan di segala bidang didukung kenyataan jumlah angkatan kerja wanita yang terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan semakin banyaknya wanita berperan ganda yaitu berperan sebagai ibu rumahtangga sekaligus sebagai pekerja nafkah. Akan tetapi di masyarakat masih terdapat pro dan kontra terhadap peran ganda wanita. Tujuan Penelitian ini untuk adalah mempelajari (1) peran ganda wanita dan (2) persepsi wanita dan pria terhadap peran ganda wanita. Penelitian dengan metode studi kasus dilakukan di Desa Dramaga, Kabupaten Bogor. Responden dipilih secara sengaja sebanyak 10 keluarga (istri dan suami) berdasarkan 4 faktor yaitu umur istri, jenis pekerjaan istri, siklus keluarga dan tingkat ekonomi keluarga. Wanita (istri) melakukan peran ganda dengan cara- cara sebagai berikut: (1) Kerja rumahtangga dan kerja nafkah dilakukan dalam waktu terpisah karena tempat kerja terpisah dari rumah atau dalam waktu digabung karena tempat kerja berada di dalam atau dekat rumah. Dengan demikian lokasi kerja nafkah menentukan pembagian waktu kerja. (2) Berbagi kerja baik kerja rumahtangga ataupun kerja nafkah dengan anggota keluarga atau orang lain. Kerja rumahtangga terutama dibantu oleh anggota keluarga wanita (anak perempuan, saudara perempuan), hanya sebagian kecil oleh suami, atau oleh orang lain yang diupah. Karena kerja rumahtangga dibantu, istri dapat mencurahkan waktu lebih banyak untuk kerja nafkah. Kerja nafkah dibantu oleh anak laki- laki, suami atau orang lain yang diupah. Dengan demikian nampak bahwa peran ganda tidak dapat dilakukan sepenuhnya oleh wanita sendiri, akan tetapi dapat berjalan karena bantuan anggota keluarga atau orang upahan. (3) Menyesuaikan kerja nafkah dengan kerja rumahtangga sehingga kerja rumahtangga tetap dapat dilakukan/diawasi. Hal ini karena peran sebagai ibu rumahtangga diutamakan dan didahulukan. Penyesuaian dilakukan dengan memilih jenis kerja yang memiliki jam kerja fleksibel dan dapat dilakukan di dalam atau dekat rumah, atau bekerja nafkah setelah anak mandiri.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141308
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A96EIS.pdf
  Restricted Access
13.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.