Analisis Pendapatan Petani Melaluai Pengelompokkan Kecamatan di Propinsi Lampung

Abstract

Menggunakan hasil Sensus Pertanian 1983 (PODES), diambil 20 peubah yang menyangkut potensi pertanian diseluruh kecamatan pedesaan Propinsi Lampung. Melalui analisie komponen utama semua peubah ini dapat diwakili oleh 6 komponen utama, yang menerangkan 75.52 % dari keragaman total. Enam komponen utama ini dijadikan faktor awal bagi analisis faktor. Faktor I menerangkan peubah rumahtangga tani, luas sawah, luas panen padi sawah, ternak kecil dan unggas. Sedangkan faktor II menerangkan peubah lahan kering untuk pertanian, luas panen padi ladang dan palawija, serta luas tanaman karet. Selanjutnya dari faktor III dapat me- nerangkan peubah tanaman kopi dan ternak sapi serta keadaan geografis. Peubah luas tanaman cengkeh dan kelapa termasuk dalam faktor IV. Faktor V menerangkan peubah tanaman lada. Dan faktor VI menerangkan peubah ternak kerbau. Dengan selang kepercayaan nilai tengah skor faktor, kecamatan-kecamatan dikelompokkan menjadi 3 kelompok pada tiap-tiap faktor. Kelompok-kelompok kecamatan yang mencirikan tinggi, sedang dan rendahnya potensi pertanian itu dijadikan dasar untuk analisis tingkat pemerataan pendapatan petani, tingkat kemiskinannya dan hubungan antara kelompok maupun antara sumber penghasilan utama rumahtangga tani di Propinsi Lampung. Analisis tingkat pemerataan pendapatan petani dilakukan dengan pendekatan gini rasio untuk tiap-tiap kelompok kecamatan yang diperoleh dari analisis faktor. Berdasarkan data pendapatan petani yang diperoleh dari hasil Sensus Pertanian 1983 (SSPP), maka secara menyeluruh tingkat ketidakmerataan pendapatan petani di Propinsi Lampung termasuk ketidakmerataan sedang, dengan gini rasio 0.42. Pada faktor I gini rasio terkecil terjadi pada kelompok-3 sebesar 0.37, pada faktor II gini rasio terkecil terdapat pada kelompok-2, sedangkan pada faktor IV gini rasio terkecil terdapat pada kelompok-1. ...