Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141235
Title: Faktor-faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan kejadian gondok pada masyarakat di kecamatan Cibarusah, kabupaten Bekasi
Authors: Djamaludin, M.D.
Sumarwan, Ujang
Gimin
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan kejadian gondok. Secara khusus bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi penderita gondok dan bukan penderita gondok, mengetahui status gondok contoh, mengetahui kebiasaan makan, mengetahui perilaku penggunaan garam beriodium dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gondok. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2001 di Desa Cibarusah Jaya, Desa Wibawa Mulya dan Desa Rido Galih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Populasi penelitian ini adalah anak SD. Contoh anak SD diambil secara acak tidak berimbang sebanyak 35 anak SD yang tidak menderita gondok (kelompok N) dan 35 anak SD yang menderita gondok (kelompok G). Jenis data yang dikumpulkan adalah karakteristik keluarga (umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga dan pengetahuan tentang GAKI), konsumsi garam beriodium, kebiasaan makan (konsumsi zat gizi, konsumsi pangan goitrogenik (jenis, jumlah dan frekuensi). Data dikumpulkan dengan alat bantu kuesioner. Analisis data menggunakan program komputer Microsoft Excel for Windows dan SPSS for Windows ver. 10.1. Dari palpasi anak SD ditemukan prevalensi gondok anak SD (TGR) sebesar 34,97% dengan gradasi la sebanyak 27,78% dan Ib sebanyak 7,19%. Sebaran umur contoh berkisar antara 86 bulan sampai 160 bulan pada kelompok N dan 89 bulan sampai 148 bulan pada kelompok G. Pada kelompok N, contoh lebih banyak perempuan (54,3%), sebaliknya pada kelompok G lebih banyak laki-laki (57,1%). Pada kelompok N, umur responden (ibu) berkisar antara 23 samapi 40 tahun dan pada kelompok G berkisar antara 29 sampai 60 tahun. Tingkat pendidikan responden kelompok N persentase terbanyak sampai tamat SLTP (42,8%), sedangkan kelompok G, persentase terbanyak (40,0%) tidak tamat SD. Pada kelompok N, sebagian besar responden tidak bekerja (88,5%) demikian juga kelompok G sebanyak 77,1%. Pada kelompok N terdapat 62,8% keluarga dengan jumlah anggota keluarga lebih dari empat orang dan pada kelompok G 54,3%. Secara rata-rata pendapatan per kapita pada kedua kelompok tergolong sedang yaitu sebesar Rp. 81.530,57 ± 34.599 pada kelompok N dan Rp. 71.750,94 ± 45.103 pada kelompok G. Pengetahuan ibu tentang GAKI pada kelompok N, mempunyai skor pengetahuan rendah sebanyak 51,4%, sedangkan pada kelompok G sebanyak 60%. Terdapat 77,1% keluarga contoh kelompok N mengkonsumsi garam berkadar iodium lebih dari 30 ppm dan kelompok G (51,4%), dengan rata-rata konsumsi masing-masing 6,05 ± 2,7 g.kap.hr dan 4,74 ± 1,95 g/kap/hr…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141235
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
A01gim.pdf
  Restricted Access
15.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.