Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141213
Title: Mobilitas kerja dan mobiloitas penduduk serta dampaknya terhadap kehidupan rumahtangga : Studi kasus di desa Curug, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon
Authors: Wigna, Winati
Siregar, Irwan Sofyan
Issue Date: 1990
Publisher: IPB University
Abstract: Praktek lapang ini mengkaji (1) Proses mobilitas kerja dan mobilitas penduduk; (2) Dampak mobilitas kerja dan mobilitas penduduk terhadap kehidupan rumahtangganya. Dampak mobilitas ini dikaji dengan membedakan antara isteri yang bekerja dan isteri yang tidak bekerja selama ditinggalkan di desa. Praktek lapang ini dilakukan menggunakan tehnik survey dan wawancara mendalam. Survey dilakukan terhadap 205 rumahtangga, kemudian dipisahkan kepala keluarga (suami) yang sedang melakukan mobilitas penduduk, pernah melakukan mobilitas penduduk paling lama setahun yang lalu. Sampel yang digunakan 36 rumahtangga yang suami sedang melakukan mobilitas ke luar desa dan 28 rumahtangga yang suami pernah melakukan mobilitas ke luar desa paling lama setahun yang lalu. Analisa data dilakukan dengan cara kwantitatif dan kwalitatif. Data diolah secara manual dengan tabulasi frekuensi, tabulasi silang dalam bentuk angka prosentase dan angka rata-rata. Hasil praktek lapang ini adalah di Desa Gurug ada jenis pekerjaan usahatani padi, usahatani kacang-kacangan atau palawija, dan penanaman tebu melalui program TRI. Sedangkan di sektor non pertanian, ada industri bata dan dan kerja ke luar desa. Hak cipta Mobilitas kerja yang terjadi berbeda antara keluarga yang suami isteri berasal dari Desa Curug dan suami isteri yang berasal dari luar Desa Curug, meskipun keduanya sudah 8 sama-sama berdomisili di Desa Curug. Suami isteri yang berasal dari Desa Curug melakukan mobilitas antar jenis pekerjaan usahatani padi, industri bata, dan kerja ke luar desa. Sedangkan suami isteri yang berasal dari luar Desa Curug melakukan mobilitas antar jenis pekerjaan usaha- tani padi dan kerja ke luar desa. Sedangkan penanaman tebu melalui program TRI tidak merupakan tujuan mobilitas kerja. Di saat awal musim hujan mereka ikut kerja di usahatani padi, setelah itu (musim kemarau) mereka ikut kerja di industri bata. Sementara kerja ke luar desa tidak dipengaruhi musim, tergantung ada tidaknya yang mengajak...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141213
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A90ISS.pdf
  Restricted Access
24.1 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.