Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141157
Title: Performans berahi pada siklus I dan II setelah penyerentakan dengan " medroxyprogesterone " acetate intravaginal sponge " pada kambing kacang dan kambing peranan etawah
Authors: Herman, Rachmat
Diwyanto, Kusuma
Darnel, Linda
Issue Date: 1985
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Ternak (BPT) Lapangan Percobaan Cilebut, Kabupaten Bogor, mulai tanggal 15 Agustus sampai 12 November 1985. Tujuan penelitian untuk mempelajari siklus berahi kambing setelah penyerentakan dengan progesteron. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah kambing Kacang dan kambing Peranakan Etawah (PE). Parameter yang diamati adalah jarak setelah penarikan sponge dengan awal timbul berahi, lama dan panjang siklus berahi pada siklus I dan II setelah penyerentakan. Disamping itu diamati juga waktu timbul berahi dan tanda- tanda berahi. Untuk analisis awal berahi digunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan bangsa sebagai perlakuan. Analisis lama dan panjang siklus berahi menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 2. Faktor A adalah bangsa dan. faktor B siklus setelah penyerentakan, terdiri atas dua taraf yaitu siklus I dan II setelah penyerentakan. Dari hasil penelitian ini didapatkan rataan awal berahi setelah penarikan sponge 56.88 ± 17.46 jam pada kambing Kacang dan 42.00 ± 17.69 jam pada kambing Peranakan Etawah (PE). Rataan lama berahi kambing Kacang pada siklus I setelah penyerentakan adalah 42.44 ±16.66 jam, dan kambing PE 50.25 ± 16.47 jam. Pada siklus II setelah penye- rentakan rataannya 35.00 ± 9.58 jam dan 36.63 ± 9.98 jam untuk kambing Kacang dan Kambing PE. Panjang siklus berahi I setelah penyerentakan rata-rata adalah 20.23 ± 1.81 hari dan 18.98 ± 2.16 hari, masing-masing untuk kambing Kacang dan kambing PE. Pada siklus II setelah penyeren- takan rataannya adalah 26.36 ± 5.30 hari untuk kambing Kacang dan 24.53 ± 6.75 hari untuk kambing PE. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kambing PE lebih tanggap terhadap progesteron sebagai penyerentak berahi dibanding dengan kambing Kacang (P<0.05). Siklus setelah penyerentakan sangat nyata berpengaruh ter- hadap lama dan panjang siklus berahi. Perlakuan progeste- ron sebagai penyerentak berahi diduga menyebabkan sekresi estrogen pada fase folikel lebih tinggi. Akibat lain adalah kecilnya korpus luteum yang terbentuk, sehingga siklus berahi menjadi lebih pendek. Antara awal berahi setelah penarikan sponge dengan lama berahinya menunjukkan korelasi negatif (P<0.01)…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141157
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D85lda.pdf
  Restricted Access
8.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.