Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140929
Title: Tata letak dan prestasi kerja pabrik rotaan di PT. Fairco Agung Kencana, Cileungsi, Bogor
Authors: Gani, Darwis S.
Santosa, Gunawan
Tarumadevyanto, R. Happy
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Rotan sebagai salah satu komoditi ekspor yang banyak diminati masyarakat, mempunyai pangsa pasar yang cukup besar pada saat ini dan masa yang akan datang. Kegiatan pengelolaan rotan sudah saatnya mendapat perhatian serius dari kita untuk meningkatkan kualitas akhir bagi pemanfaatan sumberdaya ini. Industri kerajinan rotan cukup unik dari segi ketenagakerjaan karena sifatnya yang padat karya dimana keberlangsungan industri ini tergantung dari upaya- upaya pengusaha dalam mengelola sumberdayanya itu sendiri secara profesional dan terarah. Keunikan tersebut telah mengilhami penulis untuk mempelajari lebih intensif kondisi pabrik rotan ditinjau dari segi tata letaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mempelajari tata letak mesin pengolah rotan di pabrik 2. Penentuan prestasi kerja pembuatan kursi rotan 3. Pengembangan tata letak Penelitian ini dilakukan terhadap dua model kursi dengan nama TX 3A dan Benalux dengan mengacu pada kontinuitas pengerjaan terhadap kedua produk tersebut. Analisis data yang dilakukan di sini pertama, dengan memperhatikan elemen-elemen kerja pada proses pembuatan kedua macam model kursi tersebut. Kedua, elemen-elemen kerja tersebut dianalisa waktu kerja murni yaitu waktu ketika harus mengerjakan pekerjaan inti. Hasil pengamatan waktu kerja murni untuk setiap elemen kerja pada proses pembuatan komponen rotan prestasi kerja tertinggi diperoleh pada komponen palang dudukan depan yaitu 77,121 unit/jam (TX 3A) dan palang dudukan 1.132,075 unit/jam (benalux) dan terendah diperoleh pada komponen dudukan pada model TX 3A adalah 2,547 unit/jam dan Benalux adalah 2,301 unit/jam. Pembuatan komponen ini cukup banyak menyita waktu dari segi pengerjaannya terutama karena batasan tenaga kerja dan peralatan yang tersedia. Proses pengerjaan komponen dengan prestasi kerja terendah ini mengindikasikan perlunya bagi komponen-komponen lain menunggu komponen ini dalam proses pengerjaannya. Waktu tunggu inilah sesungguhnya yang perlu dipersingkat agar meningkatkan efisiensi. Sedangkan dari keseluruhan proses pengerjaan, prestasi kerja paling rendah diperoleh pada elemen kerja asesori (penganyaman) yaitu pada model TX 3A sebesar 0,547 unit/jam dan model Benalux 0,272 unit/jam. Karena padat karya dan hampir tidak ada bantuan mesin untuk pengerjaannya…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140929
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E96RHT.pdf
  Restricted Access
17.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.