Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140922
Title: Pengaruh intensitas pemanenan kayu terhadap natalitas dan mortalitas semai serta mortalitas pohon dan struktur tegakan tinggal : Studi kasus di HPH PT.Narkata Rimba, Kalimantan Timur
Authors: Elias
Manan, Syafii
Suwarman, Maman
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Kegiatan pemanenan kayu merupakan suatu kegiatan produksi dimana kayu bulat (log) sebagai hasilnya. Pemanenan hasil hutan walaupun dilaksanakan dengan hati-hati, namun kerusakan terhadap vegetasi dan tanah yang timbul tidak mungkin dapat dihindari sepenuhnya. Kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan kayu dengan sistem TPTI adalah kerusakan yang terjadi pada lahan dan kayu yang sebenarnya tidak direncanakan untuk dipanen pada waktu itu, untuk itu perlu memberikan penekanan pada segi-segi penyelamatan pohon-pohon muda dan jenis komersial agar tidak terjadi penurunan produksi pada siklus tebang berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh intensitas pemanenan kayu terhadap natalitas dan mortalitas tingkat semai serta mortalitas tingkat pohon dan struktur tegakan tinggal dari tahun pertama hingga keempat sesudah pemanenan kayu (Et+4). Penelitian ini dilaksanakan di areal HPH PT. Narkata Rimba (Alas Kusuma Group), Kalimantan Timur. Pengamatan dilakukan pada empat plot contoh permanen tahun 1992 yang berukuran 100 m x 100 m (1 Ha), masing-masing terletak pada kelerengan yang berbeda yaitu plot I pada daerah landai (0% 15%), plot II pada daerah sedang (15%-25%), plot III pada daerah curam (> 25%) dan plot IV sebagai kontrol (curam). Prosedur penelitian adalah mengoreksi peta pohon, menghitung potensi tegakan, menganalisa vegetasi dan membuat stratifikasi tajuk. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa potensi tegakan tinggal untuk pohon berdiameter 20 cm keatas dari semua jenis pada empat tahun sesudah pemanenan kayu untuk plot I, plot II, plot III dan plot IV masing-masing adalah 224 pohon per hektar (341,792 m³), 208 pohon per hektar (276,136 m³), 231 pohon per hektar (392,416 m³) dan 223 pohon per hektar (585,446 m³). Pohon inti yang ditinggalkan mencukupi jumlah yang disyaratkan oleh pedoman TPTI, demikian juga dengan tingkat permudaan semai, pancang dan tiang. cipta Ketersediaan (N/ha) permudaan pada plot contoh bekas tebangan sebagai pengganti pohon inti tingkat semai, pancang dan tiang dari jenis komersial Dipterocarpaceae dan komersial non Dipterocarpaceae masing-masing pada plot I adalah 16125 dan 5125, 1460 dan 320, 25 dan 60, pada plot II adalah 9750 dan 3375, 1980 dan 680, 20 dan 95, serta pada plot III terdapat 13125 dan 1375, 1480 dan 780, 65 dan 80…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140922
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E97msu.pdf
  Restricted Access
25.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.