Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140781
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSumaraw, Sientje Mandang-
dc.contributor.authorSaraswati, Judhi-
dc.date.accessioned2024-03-04T04:49:10Z-
dc.date.available2024-03-04T04:49:10Z-
dc.date.issued1995-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140781-
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas kelapa, ampas tapioka dan sekam padi serta waktu penundan penanaman yang efektif untuk mengendalikan F. oxysporum Schlecht. ex Fr. Penelitian berlangsung dari bulan September 1994 sampai dengan bulan Februari 1995. Dilakukan di rumah plastik dan laboratorium cendawan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Fakto- rial dengan tiga faktor, pada tanah yang disterilkan. Faktor pertama adalah perla- kuan bahan organik (4 macam) yaitu ampas kelapa, sekam padi, ampas tapioka dan tanpa bahan organik. Faktor kedua adalah penundaan penanaman (4 taraf) yaitu 2, 3, 4 dan 5 minggu. Faktor ketiga adalah perlakuan inokulasi dan tidak inokulasi. Parameter yang digunakan adalah pengamatan terhadap tanaman yaitu jumlah tanaman yang terserang patogen, bobot kering, dan tinggi tanaman. Pengamatan terhadap populasi mikroorganisme yaitu bakteri, cendawan, dan F. oxysporum Schlecht. ex Fr. yang dilakukan pada saat sebelum tanam dan setelah panen, analisis C/N bahan organik dan analisis N total tanah. Perlakuan bahan organik berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan F. oxysporum Schlecht. ex Fr. Penekanan intensitas serangan oleh sekam padi lebih baik daripada ampas kelapa dan tapioka. Sekam padi memiliki rasio C/N yang lebih tinggi daripada ampas kelapa dan ampas tapioka, dengan rasio C/N yang tinggi tersebut dapat merangsang perkembangan mikroorganisme tanah sehingga akan terjadi persaingan antara mikroorganisme yang pada akhirnya dapat menekan popu- lasi patogen. Pada penundaan penanaman selama 4 minggu penekanan intensitas serangan patogen oleh bahan organik lebih baik daripada penundaan penanaman selama 2, 3 dan 5 minggu. Penundaan penanaman 4 minggu menghasilkan pelapukan yang optimum, dimana mikroorganisme yang terbentuk lebih banyak daripada penundaan penanaman lainnya, sehingga persaingan antara mikroorganisme lebih ketat. Populasi bakteri lebih banyak pada tanah dengan penambahan sekam padi dan populasi cendawan lebih banyak pada tanah dengan penambahan ampas kelapa. Pemberian ampas kelapa menyebabkan kondisi tanah menjadi lebih masam diban- dingkan pemberian bahan organik lainnya, sehingga cendawan yang terbentuk lebih banyak. Pemberian ampas tapioka menghasilkan produksi tanaman lebih baik daripa- da pemberian bahan organik lainnya. Ampas tapioka mengandung unsur N lebih banyak daripada ampas kelapa dan sekam padi. Unsur N berperan dalam perkem- bangan vegetatif tanaman. Tanah yang tidak diinokulasi menghasilkan produksi tanaman yang lebih baik daripada tanah yang diinokulasi. Tanah yang tidak diinokulasi tidak mengandung patogen sehingga tanaman akan tumbuh dengan baik.
dc.description.sponsorshipTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas kelapa, ampas tapioka dan sekam padi serta waktu penundan penanaman yang efektif untuk mengendalikan F. oxysporum Schlecht. ex Fr. Penelitian berlangsung dari bulan September 1994 sampai dengan bulan Februari 1995. Dilakukan di rumah plastik dan laboratorium cendawan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Fakto- rial dengan tiga faktor, pada tanah yang disterilkan. Faktor pertama adalah perla- kuan bahan organik (4 macam) yaitu ampas kelapa, sekam padi, ampas tapioka dan tanpa bahan organik. Faktor kedua adalah penundaan penanaman (4 taraf) yaitu 2, 3, 4 dan 5 minggu. Faktor ketiga adalah perlakuan inokulasi dan tidak inokulasi. Parameter yang digunakan adalah pengamatan terhadap tanaman yaitu jumlah tanaman yang terserang patogen, bobot kering, dan tinggi tanaman. Pengamatan terhadap populasi mikroorganisme yaitu bakteri, cendawan, dan F. oxysporum Schlecht. ex Fr. yang dilakukan pada saat sebelum tanam dan setelah panen, analisis C/N bahan organik dan analisis N total tanah. Perlakuan bahan organik berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan F. oxysporum Schlecht. ex Fr. Penekanan intensitas serangan oleh sekam padi lebih baik daripada ampas kelapa dan tapioka. Sekam padi memiliki rasio C/N yang lebih tinggi daripada ampas kelapa dan ampas tapioka, dengan rasio C/N yang tinggi tersebut dapat merangsang perkembangan mikroorganisme tanah sehingga akan terjadi persaingan antara mikroorganisme yang pada akhirnya dapat menekan popu- lasi patogen. Pada penundaan penanaman selama 4 minggu penekanan intensitas serangan patogen oleh bahan organik lebih baik daripada penundaan penanaman selama 2, 3 dan 5 minggu. Penundaan penanaman 4 minggu menghasilkan pelapukan yang optimum, dimana mikroorganisme yang terbentuk lebih banyak daripada penundaan penanaman lainnya, sehingga persaingan antara mikroorganisme lebih ketat. Populasi bakteri lebih banyak pada tanah dengan penambahan sekam padi dan populasi cendawan lebih banyak pada tanah dengan penambahan ampas kelapa. Pemberian ampas kelapa menyebabkan kondisi tanah menjadi lebih masam diban- dingkan pemberian bahan organik lainnya, sehingga cendawan yang terbentuk lebih banyak. Pemberian ampas tapioka menghasilkan produksi tanaman lebih baik daripa- da pemberian bahan organik lainnya. Ampas tapioka mengandung unsur N lebih banyak daripada ampas kelapa dan sekam padi. Unsur N berperan dalam perkem- bangan vegetatif tanaman. Tanah yang tidak diinokulasi menghasilkan produksi tanaman yang lebih baik daripada tanah yang diinokulasi. Tanah yang tidak diinokulasi tidak mengandung patogen sehingga tanaman akan tumbuh dengan baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenggunaan beberapa jenis bahan organik untuk pengendalian penyakit busuk pangkal batang (Pusarium oxysporum Schlecht. ex Fr.) pada krisanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Plant Protection

Files in This Item:
File SizeFormat 
A95JSA.pdf
  Restricted Access
7.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.