Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140639
Title: Mempelajari Pengaruh Cara Penggiligan Bahan Mentah, Konsentrasi Larutan Penghidrolisa, dan Waktu Hidrolisa Pada Pembuatan Protein Hidrolisat Dari "Trash Fish"
Authors: Hardjo, Suhadi
Ma'oen, Slamet
Thoha, Muhammad Fauzi
Issue Date: 1976
Publisher: IPB University
Abstract: Dipelajari pembuatan protein hidrolisat dari "trash fish", yaitu pengaruh cara penggilingan bahan mentah, konsentrasi larutan penghidrolisa, dan waktu hidrolisa bahan. "Trash fish" yang digunakan diperoleh dari Pelelangan Ikan Pasar Ikan Jakarta, terdiri dari 8 persen ikan petek (Leiognathus dussumieri C.V.), 17 persen ikan samge (Pseudosciaena axillaris C.V.), 32 persen ikan sebelah (Psettodes erumei Bl.Schn.), dan 43 persen ikan gurisi (Nemipterus nemurus Blkr.). Ikan dipisahkan kepala, jerohan, sirip, dan ekornya, kemudian dicuci dengan air, selanjutnya digiling dengan dua cara, yaitu (1) "expeller", dan (2) "disintegrator". Hasil giling di "reflux" dalam larutan asam asetat 0.5 persen, kemudian dicuci dengan air suling untuk menghilangkan sisa asam. Selanjutnya lemaknya diekstraksi dengan alkohol 95 persen, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 70°C untuk menghilangkan sisa alkoholnya. Hasil keringnya digiling untuk memudahkan hidrolisa. Hidrolisa dilakukan dengan larutan NaOH (1) 0.5 persen, (2) 1.0 per- sen, dan (3) 1.5 persen, dengan waktu hidrolisa selama (1) 45 menit, (2) 75 menit, dan (3) 105 menit pada suhu 75 80°C. Setelah disaring, filtratnya diendapkan dengan asam asetat 1.0 persen. Endapan dipisahkan dengan sentri- fusi, lalu dicuci dengan air suling, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50°C, selanjutnya digiling menjadi tepung. Ternyata kadar protein dari protein hidrolisat sangat dipengaruhi oleh cara penggilingan bahan mentah. Cara "ex- peller" menghasilkan kadar protein yang lebih tinggi da- ri pada cara "disintegrator", yaitu masing-masing 84.00 dan 75.81 persen berat kering. Cara "expeller", konsentra- si larutan NaOH 1.5 persen, dan waktu hidrolisa 105 menit menyebabkan kehilangan nitrogen waktu pencucian sebesar 1.32 persen, tetapi tidak berbeda dengan cara "expeller", konsentrasi larutan NaOH 1.0 persen, dan waktu hidrolisa 75 menit, yaitu 1.31 persen. Protein hidrolisat yang ter- baik, yaitu yang mempunyai nilai indek kelarutan nitro- gen sebesar 27.41 persen dihasilkan dengan cara "expeller", konsentrasi larutan NaOH 1.5 persen, dan waktu hidrolisa 105 menit.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140639
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F76mft.pdf
  Restricted Access
11.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.