Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140556
Title: Pra Studi kelayakan pendirian industri pengolahan yoghurt di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Authors: Celly H.S.
Munandar, Jono M.
Maarif, Syamsul
Fandalarasati, Dwi
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Pra studi kelayakan pendirian industri pengolahan yoghurt adalah suatu metode penjajagan pendahuluan dari suatu gagasan usaha pendirian industri pengolahan yoghurt tentang layak atau tidaknya gagasan usaha tersebut dilaksanakan untuk mengisi peluang pasar yang ada. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dasar tentang peluang pendirian industri pengolahan yoghurt di wilayah Bandung serta menganalisis kelayakannya. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung maupun wawancara. Setelah itu dilakukan analisa data yang meliputi analisa aspek bahan baku, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologis, manajemen dan operasi, finansial dan ekonomi dan yuridis. Sedangkan untuk melihat apakah proyek yang akan dijalankan tersebut layak atau tidak dengan melihat kriteria-kriteria investasi yang meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Break Even Point (BEP), Pay Back Period (PBP) dan analisa sensitivitas. Kabupaten Bandung merupakan daerah penghasil susu terbesar di Jawa Barat. Pada tahun 1995 jumlah produksi susu di Kabupaten Bandung mencapai 150.419.101 liter. Hasil analisis bahan baku menunjukkan bahwa jumlah produksi susu memiliki kecenderungan untuk terus meningkat dari tahun ke tahun dengan peningkatan rata- rata sebesar 11 persen. Hasil analisis terhadap aspek pasar dan pemasaran menunjukkan kemampuan yang besar dari pasar untuk menyerap produk. Permintaan yoghurt didekati dengan mengkaji volume dan nilai impor dan konsumsi nasional menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan nilai total potensi pasar yoghurt di Kabupaten Bandung sebesar Rp 3.122.082.000,00. Harga bahan baku (susu murni) sebesar Rp 750/liter, penetapan harga dilakukan dengan mengambil harga bahan baku yang tertinggi (maksimum) yang diterima oleh koperasi. Sedangkan dalam penetapan harga produk dilakukan dengan menganalisis harga produk-produk pesaing yang mempunyai jenis produk yang sama dan diperoleh harga produk baru ini sebesar Rp 1350/200 gr. Dalam promosi pemasaran harus dapat menunjukkan keunggulan yang dimiliki produk ini, yaitu bahan baku yang digunakan adalah susu murni. Sasaran produk ditujukan untuk konsumen rumah tangga yang dibedakan berdasarkan segmentasi geografi, demografi dan perilaku dalam membeli barang. Sedangkan target pasar yang coba diraih adalah remaja dan orang dewasa usia 7.50 tahun. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140556
Appears in Collections:UT - Agro-Industrial Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F96DFA.pdf
  Restricted Access
21.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.