Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140456
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDarwis, Abdul Aziz-
dc.contributor.advisorMurdanoto, Agung P.-
dc.contributor.authorHaliwat-
dc.date.accessioned2024-02-29T03:04:33Z-
dc.date.available2024-02-29T03:04:33Z-
dc.date.issued1997-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140456-
dc.description.abstractSelulosa merupakan polimer glukosa linear (200 - 10000 unit glukosa) dengan ikatan glikosida ẞ-1,4. Sampai saat ini kebutuhan selulosa dalam bidang industri terus meningkat, selulosa ini digunakan untuk berbagai keperluan industri. Selulosa yang dihasilkan mikroba mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai bahan biofilter dan biofilm. Mikroorganisme yang telah diketahui dapat menghasilkan selulosa adalah dari genus acetobacter. A.xylinum termasuk genus acetobacter yang potensial memproduksi selulosa dengan sifat-sifat antara lain bersifat gram negatif, obligat aerob, sel bulat panjang sampai batang, lurus atau agak bengkok, bersifat motil dengan flagelum peritrikus atau non-motil, tidak membentuk spora, tumbuh pada medium sederhana dan kompleks. Selulosa yang telah diproduksi disebut microbial cellulosa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan strain acetobacter yang potensial untuk menghasilkan selulosa dan untuk mengetahui karakteristik mikroba tersebut. Metoda isolasi yang digunakan adalah metoda pengenceran dengan teknik isolasi media cair serta metoda cawan agar. Media yang digunakan adalah media pertumbuhan Hestri dan Schramm (HS) dengan pH optimal 5.0 dan kisaran suhu inkubasi 28-32°C serta lama masa inkubasi 7 hari. Mikroba penghasil microbial cellulose diisolasi dari jenis sampel (buah-buahan, atau bahan cair lainnya) yang banyak mengandung glukosa dan telah terinfeksi atau terfermentasi, karena diduga terdapat acetobacter yang potensial dalam memproduksi microbial cellulose. Sebanyak 520 sampel yang berhasil diisolasi, maka diperoleh 14 isolat dari sumber yang berbeda, yaitu 8 isolat dari air kelapa masing- masing diberi nama HL2321, HL2312, HL2314, HL2318, HL2324, HL23S1, HL23S2, dan HL23S3, 2 isolat dari daging kelapa masing-masing diberi nama HL2310 dan HL2311, 1 isolat dari belimbing (HL231), 1 isolat dari wortel (HL233), 1 isolat dari alpukat (HL237) dan 1 isolat dari jam nenas (HL2330). Berdasarkan hasil identifikasi menunjukkan mikroorganisme yang terpilih adalah jenis A.xylinum dengan karakteristik sebagai berikut: (1) gram negatif, (2) berbentuk batang dan ada yang berbentuk kokus, (3) obligat aerob, (4) motil dan atau non-motil, (5) tidak tumbuh pada medium Hoyer's, (6) tumbuh dipermukaan dan (7) menghasilkan microbial cellulose. Isolat HL2321, HL2310 dan HL2330 mempunyai kemampuan untuk memproduksi microbial cellulose yang tinggi pada medium HS (Hestrin dan Schramm) maupun pada medium HB (Hassid dan Barker), sedangkan isolat lainnya tidak memiliki kemampuan yang tinggi, untuk memproduksi microbial cellulose. HL2321, HL2310 dan HL2330 memproduksi microbial cellulose lebih tinggi dari microbial cellulose yang dihasilkan oleh ATCC52832 sebagai standar.
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIsolasi dan identifikasi mikroorganisme yang potensial memproduksi microbial celluloseid
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F97HAL2.pdf
  Restricted Access
2.69 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.