Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140426
Title: Simulasi model penjadwalan pengemasan susu bubuk di PT.Sari Husaha, Yogyakarta
Authors: Machfud
Windiawati, Reina
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Salah satu aspek dari manajemen produksi yang berpengaruh dalam mempertahankan arus produksi yang optimal adalah rencana penjadwalan pengemasan produk. Dengan penggunaan kebijaksanaan penjadwalan pengemasan yang tepat maka masalah-masalah dalam penjadwalan seperti waktu tunggu produk yang terlalu lama, keterlambatan pekerjaan dan work- in-process inventory dapat diminimasi. Proses pengemasan susu bubuk merupakan tahap akhir sebelum produk susu bubuk tersebut didistribusikan ke pasar. Pengemasan produk ini merupakan titik kritis dimana bila terjadi keterlambatan pengemasan akan berpengaruh pada pemenuhan permintaan produk jadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penentuan penjadwalan pengemasan susu bubuk, membuat model simulasi penjadwalan pengemasan produk yang dapat memperkirakan waktu proses pengemasan dan jumlah produk yang menunggu untuk dikemas serta membuat skenario penjadwalan pengemasan susu bubuk yang mendekati rencana produksi yang meminimumkan jumlah produk yang menunggu dan meminimumkan keterlambatan permintaan produk jadi. Model Jadwal.sim dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Powersim versi 2.01 dengan menginputkan secara harian data rencana produksi susu bubuk. Dengan teknik heuristik dibuat dua skenario penjadwalan yang digunakan untuk menentukan jadwal pengemasan produk. Kedua skenario tersebut adalah skenario shortest processing time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT). Skenario SPT memprioritaskan produk yang memiliki waktu proses paling cepat, sedangkan skenario LPT memprioritaskan produk yang memiliki waktu proses paling lama. Dari hasil Kedua skenario tersebut, SPT memerlukan waktu 35 hari dan 16.5 jam sedangkan LPT memerlukan waktu 35 hari dan 20.5 jam untuk mengemas produk yang direncanakan untuk diproduksi. Produk yang dikemas harian pada SPT mendekati rencana produksi dibandingkan dengan LPT sedangkan jumlah produk yang tersisa di dalam silo pada SPT adalah sebanyak 1.324.400 kg dan LPT sebanyak 1.242.200 kg. Berdasarkan hasil diatas, maka skenario SPT dapat dipilih bila PT Sari Husada ingin mendapatkan jadwal pengemasan produk yang mendekati rencana produksi dan jumlah keterlambatan produk minimum sedangkan skenario LPT dapat dipilih bila perusahaan ingin meminimasi jumlah produk yang tersisa di dalam silo penampung susu bubuk.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140426
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F97rwi.pdf
  Restricted Access
11.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.