Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140414
Title: Perbaikan kondisi proses pengolahan air limbah industri sari kurma (studi kasus CV Amal Mulia Sejahtera, Bogor)
Authors: Suprihatin
Suparno, Ono
Sawirvi, Eko
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Sari kurma merupakan produk yang dihasilkan dari buah kurma dengan melakukan proses ekstraksi dan pemasakan yang salah satunya diproduksi oleh CV Amal Mulia Sejahtera sejak tahun 2001. Proses produksi sari kurma akan menghasilkan air limbah yang berasal dari tumpahan hasil pengepresan dan pencucian peralatan produksi. Air limbah sari kurma memiliki kandungan organik yang cukup tinggi, sehingga diperlukan pengolahan yang baik agar dihasilkan buangan air limbah yang memenuhi baku mutu air limbah industri. Adanya peraturan mengenai limbah cair yakni SK Gubernur Jawa Barat No. 06 Tahun 1999 tentang baku mutu limbah cair untuk kegiatan industri, menuntut industri untuk mengolah dan mengelola air limbah industri agar pembuangan air limbah tidak merusak lingkungan. Pengolahan air limbah sari kurma di Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL) CV Amal Mulia Sejahtera dilakukan secara aerobik melalui tahapan penampungan, penetralan, aerasi, sedimentasi, filtrasi, dan pembuangan. Namun, hasil pengolahan air limbah belum memenuhi baku mutu. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan proses pengolahan air limbah sari kurma agar tidak mencemari lingkungan pada saat dibuang ke badan air penerima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati kondisi operasi dan kinerja IPAL, menentukan kondisi terbaik unit IPAL terutama pada proses penetralan dan aerasi, serta menganalisis alternatif pengolahan limbah cair. ian Pada penelitian ini bahan yang diamati adalah air limbah sari kurma yang berasal dari unit pengolahan limbah cair. Proses karakterisasi kondisi operasi dilakukan dengan pengukuran dimensi, volume, pengamatan kondisi operasi, dan pengukuran kinerja setiap unit IPAL. Perbaikan kondisi operasi dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan perbaikan dan penentuan dosis optimum kapur, serta perancangan waktu aerasi 12, 16, 20, dan 24 jam. Parameter yang menjadi acuan adalah nilai baku mutu lingkungan seperti pH, Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), kekeruhan, dan warna air limbah. Analisis alternatif pengolahan limbah cair dilakukan dengan menganalisis karakteristik limbah cair, selanjutnya dilakukan analisis perhitungan potensi biogas dan penghematan, serta analisis kebutuhan reaktor untuk produksi biogas. Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakterisasi kondisi operasi, diketahui bahwa input air limbah memiliki debit 6-8 m³/hari yang mengandung COD 9376 mg/L, TSS 239 mg/L, pH 5.2, kekeruhan 403 FTU, dan warna 2125 PtCo. Dengan pengolahan 10 jam aerasi dihasilkan buangan air limbah dengan kandungan COD 2344 mg/L, TSS 135 mg/L, pH 5,5, kekeruhan 182 FTU, dan warna 636 PtCo. Hasil tersebut belum mampu memenuhi baku mutu lingkungan untuk air limbah industri yaitu COD 300 mg/L, TSS 400 mg/L SS, pH 6-9, dan BOD 150 mg/L. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa semua unit IPAL belum memiliki kondisi operasi yang optimum. Kondisi proses penetralan terlalu basa (pH 9-10) akibat penambahan kapur berlebihan 10-15 kg, waktu pada proses aerasi terlalu singkat (6-10 jam) akibatnya degradasi senyawa organik tidak maksimal, volume kolam sedimentasi lebih kecil daripada volume limbah, serta perawatan adsorben pada filter yang tidak teratur…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140414
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F12esa.pdf
  Restricted Access
1.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.