Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140308| Title: | Kajian produktivitas di Perusahaan pengolah susu PT. Baru Adjak Lembang |
| Authors: | Suprapto, R. Hardi Basith, Abdul Subandari, Nur Endah |
| Issue Date: | 1997 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Produktivitas merupakan perbandingan antara nilai produk dengan nilai sumber daya. Produktivitas menunjukkan tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan. Tipe dasar produktivitas meliputi produktivitas parsial, produktivitas total faktor, dan produktivitas total. Dalam pelaksanaannya, program produktivitas dilaksanakan melalui siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu pengukuran, evaluasi, perencanaan, dan peningkatan produktivitas. Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat produktivitas total dan produktivitas parsial perusahaan. Kajian tersebut digunakan untuk mencari hubungan antara produktivitas total dengan produktivitas parsial, dilanjutkan dengan identifikasi faktor-faktor masukan. Kajian terhadap produktivitas total digunakan untuk mengevaluasi tingkat produktivitas dan digunakan juga untuk mempelajari hubungan produktivitas dengan keuntungan. Penelitian ini menggunakan model produktivitas Sumanth. Model tersebut mempertimbangkan faktor masukan dan keluaran, yang mencakup produktivitas total dan produktivitas parsial. Produktivitas total merupakan perbandingan antara total nilai keluaran dengan total nilai masukan. Produktivitas parsial merupakan perbandingan antara total nilai keluaran dengan salah satu faktor masukan. Pengolahan data diawali melalui identifikasi data, dilanjutkan dengan tahap penentuan periode dasar, tahap pengukuran produktivitas total, dan produktivitas parsial. Nilai produktivitas total dan produktivitas parsial digunakan untuk mencari hubungan produktivitas parsial dengan produktivitas total. Berdasarkan nilai produktivitas total, dilakukan evaluasi tingkat produktivitas perusahaan. Periode ke-22 dipilih sebagai periode dasar karena mempunyai nilai simpangan terkecil. Periode dasar digunakan untuk mengatasi adanya variasi harga. Tingkat produktivitas tertinggi dicapai pada perĂode ke-18 dengan nilai indeks produktivitas total 126.2 (nilai indeks periode dasar 100) dan tingkat produktivitas total 74 persen. Produktivitas total terendah terjadi pada periode ke-21 dengan nilai 38 persen dan nilai indeks 65.4. Dari data tingkat produktivitas dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas total perusahaan rendah. Produktivitas parsial material tertinggi sebesar 239 persen dengan nilai indeks 138.6, dan nilai terendah 166 persen dengan nilai indeks 96.1. Tingkat produktivitas parsial material tinggi ditunjukkan oleh nilai indeks sebagian besar berada diatas nilai periode dasar. Produktivitas parsial tenaga kerja tertinggi sebesar 2355.6 persen dengan nilai indeks 171.5 dan nilai terendah 748 persen dengan nilai indeks 54.4. Tingkat produktivitas parsial tenaga kerja dalam keadaan normal. Produktivitas parsial kapital tertinggi 144.8 persen dengan nilai indeks 124.3 dan nilai terendah 73.4 persen dengan nilai indeks 63.0. Tingkat produktivitas parsial kapital masih rendah. ditunjukkan oleh sebagian besar data berada di bawah nilai indeks periode dasar. Produktivitas parsial energi tertinggi sebesar 9349.3 persen dengan nilai indeks 132.7 dan nilai terendah 3862 persen dengan nilai indeks 54.8. Tingkat produktivitas parsial energi masih rendah, ditunjukkan oleh sebagian besar data nilai indeks berada di bawah nilai indeks pada periode dasar. Produktivitas parsial pengeluaran lain tertinggi 585.7 persen dengan nilai indeks 102.7 dan nilai terendah 198.8 persen dengan nilai indeks 34.9. Tingkat produktivitas parsial pengeluaran lain dalam keadaan rendah. Pengaruh masing-masing produktivitas parsial terhadap tingkat produktivitas total perusahaan tergantung dari besarnya nilai fraksi masukan. Komponen dominan adalah kapital (nilai fraksi masukan sebesar 5 I persen) dan material (nilai fraksi masukan sebesar 30 persen). Hasil evaluasi produktivitas menunjukkan adanya peningkatan produktivitas tertinggi pada periode ke-18 senilai 29.54. Peningkatan produktivitas tersebut terjadi karena nilai keluaran meningkat dan nilai masukan menurun. Dari hasil perhitungan, diketahui hubungan tingkat produktivitas dengan keuntungan perusahaan, yang dinyatakan dengan persamaan KP = 2.42xl 06 (TP) -1.25xl 08. KP adalah keuntungan perusahaan dan TP adalah tingkat produktivitas. Titik impas terjadi pada tingkat produktivitas total 51.8 persen. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140308 |
| Appears in Collections: | UT - Agroindustrial Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| F97nes.pdf Restricted Access | 3.11 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.