Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140287
Title: Kajian produksi dan pemurnian pululan
Authors: Hartoto, Liesbetini
Sunarti, Titi C.
Kurniawan, Sakti
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Kemasan plastik konvensional (dari bahan minyak bumi) dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena sifatnya yang sangat sulit didegradasi oleh mikroorganisme pengurai. Pemanfaatan pululan sebagai bahan baku plastik yang biodegradable menjadi salah satu solusi alternatif permasalahan tersebut. Pululan dapat diproduksi dengan substrat yang mengandung gula. Produksi tepung tapioka di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan yang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemenuhan kebutuhan pasar. Peningkatan produksi tersebut menyebabkan bertambahnya limbah padat yang dihasilkan. Limbah padat yang berupa onggok tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal sehingga jumlahnya akan terus bertambah dan pada akhirnya dapat menimbulkan masalah lingkungan. Kandungan pati yang masih cukup besar dalam onggok, yaitu sebesar 67-69 persen (Sundhagul, 1972) menjadikan bahan ini berpotensi diolah lebih lanjut menjadi produk bioindustri yang lebih tinggi nilai ekonomisnya. Sebagai salah satu alternatif peman- faatan limbah onggok tersebut adalah sebagai substrat sumber karbon produksi pululan. Pululan merupakan polisakarida ekstraseluler netral yang dihasilkan oleh Aureobasidium pullulans dari a-D-glukan dengan unit-unit maltotriosa atau malto- tetraosa berikatan c-(1,4) yang berpasangan membentuk polimer dengan berat molekul yang tergantung pada kondisi kultur (Sutherland, 1983). Pululan mempunyai manfaat yang luas, terutama dalam industri pangan dan Farmasi. Pululan merupakan bioplastik yang dapat didegradasi secara biologis (biodegradable), tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa (Sutherland, 1983). Keunggulan produk ini antara lain mempunyai kemampuan membentuk film dengan permukaan halus dan transparan, serta permeabelitas terhadap oksigen lebih rendah dibandingkan dengan pembungkus komersial lainnya (Yuen, 1974). Hayashibara Biochemical Lab., Inc., Jepang telah melakukan produksi pululan secara komersial dengan menggunakan substrat hidrolisat pati (secara enzimatis dan kimiawi) sebagai sumber karbon (LeDuy et al., 1988). Di Indonesia penelitian produksi pululan belum memberikan hasil yang memuaskan, baik dari segi teknologi, maupun ekonomisnya. Berbagai kajian telah dilakukan untuk menghasilkan pululan yang optimal. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lanjutan untuk mengkaji produksi pululan oleh isolat lokal A. pullulans AjBI pada bioreaktor swarancang skala 20 liter dan menentukan kinetika pertumbuhan sel, serta laju transfer oksigen (k₁₂), konsumsi tenaga (P) teoritis. Selain itu juga dilakukan kajian proses hilir, yaitu proses pemurnian pululan dengan menggunakan bentonit dengan taraf yang berbeda, sehingga diharapkan dapat menghasilkan pululan dengan derajat putih yang lebih tinggi. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140287
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F97SKU.pdf
  Restricted Access
4.63 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.