Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan pasca pembelian dan tingkat konsumsi produk susu

Abstract

Pada saat ini beredar berbagai macam merek dan jenis produk susu di pasaran. Adanya persaingan yang semakin ketat diantara produk sejenis dalam merebut pangsa pasar, menyebabkan produsen harus berusaha untuk terus mengembangkan produknya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Keinginan dan kebutuhan konsumen memiliki sifat tidak tetap dan selalu berubah-ubah sesuai dengan tuntutan dan perkembangan jaman. Dengan semakin banyaknya produk susu yang beredar di pasaran, maka semakin banyak alternatif bagi konsumen untuk memilih dan membeli produk susu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan setelah pembelian dan tingkat konsumsi produk susu, menyusun peringkat prioritas yang mempengaruhi pembelian produk susu, mengidentifikasi segmen-segmen pasar di wilayah Bogor, dan mengetahui preferensi konsumen terhadap produk susu serta menyusun strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode penelitian survei yaitu dengan mengambil sampel dari satu populasi dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer dan data sekunder dari instansi terkait. Pendekatan masalah dilakukan dengan menggunakan statistik non parametrik. Metode statistika yang digunakan adalah uji rank spearman untuk menganalisa faktor- faktor yang diduga mempengaruhi tindakan setelah pembelian dan tingkat konsumsi. Sedangkan uji chi square digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel yang berbeda. Dari hasil perhitungan uji rank spearman menunjukkan bahwa faktor selera (rasa), kemasan, kemudahan mendapatkan produk, iklan, dan kualitas. mempengaruhi tindakan setelah pembelian produk susu. Sedangkan faktor citra harga dan pendapatan konsumen tidak mempengaruhi tindakan setelah pembelian. Secara umum faktor kemasan, kemudahan mendapatkan produk, iklan, citra harga, kualitas, dan pendapatan tidak mempengaruhi tingkat konsumsi produk susu. Dari hasil penelitian, urutan prioritas atribut dalam pemilihan dan pembelian produk susu adalah rasa, kualitas, harga, komposisi dan kemasan. Hal ini dapat dilihat dari 2 hasil perhitungan uji chi square, diperoleh nilai z hitung untuk atribut rasa adalah sebesar 34.07 dan atribut kualitas sebesar 25.95. Sedangkan untuk atribut harga sebesar 14.90, atribut komposisi sebesar 30.70 dan atribut kemasan sebesar 78.90. Nilai ini lebih besar dari x tabel sebesar 9.49 pada taraf kepercayaan 95 persen. Dari hasil uji chi square juga menunjukkan bahwa secara umum merek produk memiliki pengaruh terhadap pembelian produk susu. Berdasarkan hasil riset, sebagian besar konsumen yang mengkonsumsi susu berusia antara 1- 4 tahun (23 persen) dan 19.2 persen berusia antara 5 - 9 tahun. Sebagian besar (50.9 persen) konsumen menyukai susu dengan rasa Berdasarkan hasil riset, sebagian besar konsumen yang mengkonsumsi susu berusia antara 1- 4 tahun (23 persen) dan 19.2 persen berusia antara 59 tahun. Sebagian besar (50.9 persen) konsumen menyukai susu dengan rasa coklat. Pada umumnya konsumen lebih menyukai produk susu dengan kemasan kaleng (64.2 persen dengan ukuran 400 gram (28.7 persen). Untuk pembelian produk susu, konsumen lebih menyukai membeli di swalayan yaitu sebesar 62.8 persen. Sebagian besar (24.7 persen) cenderung mencoba atau membeli produk susu jika ada potongan harga atau undian berhadiah (22 persen). Strategi pemasaran yang dapat diterapkan adalah membangun persepsi produk dengan meningkatkan pengenalan merek, strategi harga bersaing, menekankan periklanan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas jaringan pemasaran.