Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140236
Title: Potensi Daun Suren, Sirsak dan Kacang Babi Sebagai Bahan Pengawet Kayu Ramah Lingkungan
Authors: Wahyudi, Imam
Irawan, Rudi
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Pengawetan kayu adalah proses memasukan bahan pengawet beracun terhadap organisme perusak kayu agar kayu menjadi tahan. Pada umumnya, bahan pengawet yang digunakan adalah bahan-bahan kimia yang tidak hanya berdampak negatif terhadap organisme perusak, tetapi juga terhadap manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari bahan-bahan lain sebagai pengganti bahan pengawet konvensional. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan tumbuhan yang Berpotensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi tanaman suren Toona sureni), sirsak (Annona muricata) dan kacang babi (Vicia faba) sebagai bahan pengawet alami kayu ramah lingkungan. Pengujian dilakukan secara laboratorium selama 3 minggu terhadap rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) menggunakan prosedur JIS K 1571-2004 yang dimodifikasi. (Ins Bahan utama yang digunakan adalah daun suren, daun sirsak dan daun Kacang babi dari Blok Taman Baru, Desa Sunia, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, cellulospad sebagai umpan dan rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren). Serbuk daun diekstraksi dengan metode sokhletasi secara terpisah dan bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, aseton dan metanol. Ekstrak yang dihasilkan lalu dijadikan larutan dengan Konsentrasi 2% dan 4%. Proses pengawetan dilakukan secara sederhana dengan menjenuhkan cellulospad. Respon yang diukur adalah mortalitas rayap dan persentase kehilangan berat cellulospad. Analisis data menggunakan rancangan acak lengkap faktorial tiga faktor (jenis daun, jenis pelarut dan konsentrasi), masing-masing dengan tiga ulangan. Untuk mengetahui bahan aktif yang ada, dilakukan juga uji fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun suren memiliki kadar zat ekstraktif yang tertinggi (36,63%), sedangkan daun kacang babi paling rendah (24,85%). Total zat ekstraktif daun sirsak sebesar 30,74%. Zat ekstraktif yang terkandung didalam ketiga jenis daun yang diteliti didominasi oleh zat-zat yang bersifat semi polar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jenis daun tidak pengaruh secara signifikan. Ini membuktikan bahwa kandungan bahan aktif yang terdapat pada ketiga jenis daun relatif sama. Uji fitokimia mendukung hasil tersebut. Bahan aktif yang ada terdiri dari alkaloid, flavanoid, fenolik, steroid, triterpenoid, tanin, saponin dan glikosida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya jenis pelarut yang berpengaruh terhadap mortalitas rayap dan persentase kehilangan berat cellulospad. Pengaruh Jenis pelarut tersebut bervariasi. Secara umum, n-heksan merupakan pelarut pengekstraksi yang paling cocok. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak ketiga jenis daun yang diteliti mampu meningkatkan mortalitas rayap dan menurunkan persentase kehilangan berat cellulospad. Ini menandakan bahwa Ketiga bahan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pengawet kayu ramah lingkungan untuk mengendalikan serangan rayap tanah…
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140236
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E12rir.pdf
  Restricted Access
13.68 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.