Alokasi Sumberdaya Habitat Dan Makanan Ikan Senggal (Macrones namurus C.V.) Di Sungai Cidurian, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemanfaatan sumberdaya habitat dan makanan oleh ikan senggal di Sungai Cidurian, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Dilakukan pada pertengahan bulan Agustus sampai dengan awal bulan Nopember 1985. Contoh ikan yang dianalisa diperoleh dari hasil penang- kapan menggunakan jala lempar dan pancing dengan berbagai ukuran. Pengamatan sebaran spasial yang dilakukan menunjukkan adanya 7 tipe sumberdaya habitat spasial. Tipe tersebut terbagi dalam 2 kelompok besar, kelompok bersubstrat batuan dan non-batuan. Tiap kelompok maupun subkelompok mempunyai sifat yang khusus. Ikan senggal yang tertangkap di Sungai Cidurian seluruhnya berjumlah 107 ekor, yang terbagi dalam 5 kelompok ukuran, berturut-turut kelompok S₁, 91 - 111 mm; S2, 112 - 141 mm; S3, 142 - 181 mm; S4, 182 - '4' 231; dan S5, 232 - 301 mm. Distribusi ikan pada masing-masing tipe sumberdaya habitat spasial berbeda, namun nisbah kelaminnya tidak berbeda. Hasil analisa isi lambung ikan senggal menunjukkan adanya perbedaan jenis makanan, baik menurut jenis kelamin, tipe sumberdaya habitat spasial maupun kelompok ukuran ikan. Luas relung makanan memperlihatkan tingkat selektivitas kelompok ikan dalam memanfaatkan sumberdaya habitat dan makanan. Tingkat selektivitas kelompok ukuran ikan dalam memanfaatkan sumberdaya habitat dari yang tertinggi berturut- turut S5, S₁, S4, S3, dan S2. Tingkat selektivitas kelompok ukuran ikan dalam memanfaatkan sumberdaya makanan dari yang tertinggi berturut-turut S5, S4, S2, S₁, dan $3. Secara umum, tingkat selektivitas ikan senggal dalam memanfaatkan sumberdaya habitat lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat selektivitasnya dalam memanfaatkan sumberdaya makanan. Makanan lebih berpengaruh terhadap strategi adaptasi ikan senggal dalam memanfaatkan sumberdaya habitat dan makanannya. Faktor kondisi ikan senggal jantan dan betina tidak ber- beda nyata. Dengan melihat faktor kondisi, luas relung habitat dan luas relung makanannya, diduga faktor lingkungan kurang mendukung pertumbuhan kelompok ikan S5…dst