Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140076
Title: | Pengujian somaklon kentang (Solanum tubersum) kultivar desiree dan pas 3063 di dataran rendah |
Authors: | Wattimena, G. A. Purwito, Agus Fitriani, Sri |
Issue Date: | 1991 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Pengembangan penanaman kentang diarahkan ke dataran rendah karena terbatasnya luas lahan di dataran tinggi dan dampaknya terhadap kelestarian lingkungan (erosi). Faktor pembatas bagi pertumbuhan dan hasil kentang di dataran rendah adalah suhu tinggi. Untuk mengatasi hambatan ter- sebut diperlukan kultivar yang toleran terhadap suhu tinggi yang dapat diperoleh melalui seleksi. Dalam seleksi diperlukan adanya keragaman genetik yang dapat diperoleh melalui keragaman somaklonal. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pertumbuhan dan hasil kentang kultivar Desiree dan PAS 3063 dengan somaklonnya di dataran rendah. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 24 perlaluan dan 10 ulangan. Bahan tanaman yang digunakan berasal dari setek batang mikro kultivar Desiree dan 21 nomor kaliklonnya, PAS 3063 dan satu nomor protoklonnya. Pembibitan dilakukan di Pasir Sarongge (1 100 m dpl.). Bibit dipindahkan ke dataran rendah pada umur 5 MST. Bibit ditanam dengan jarak 100 cm x 30 cm dan lima tanaman per ulangan. Sebagai naungan diantara barisan kentang ditanam jagung hibrida Cl. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman jumlah buku, jumlah cabang, jumlah umbi, bobot umbı, persentase bahan kering umbi dan sifat-sifat umbi.. Secara umum pertumbuhan dan hasil kentang di dataran rendah tidak berbeda nyata antara kultivar Desiree dengan 21 nomor somaklonnya dan PAS 3063 dengan satu nomor somaklonnya. Perbedaan pertumbuhan dan hasil terjadi diantara nomor-nomor somaklon Desiree. Somaklon Desiree nomor 28 menghasilkan tinggi dan panjang ruas tertinggi. Soma- klon nomor 30 dan 21 menghasilkan jumlah buku dan jumlah cabang tertinggi. Produksi umbi tertinggi dicapai oleh somaklon nomor 24. Suhu tinggi (suhu rata-rata 25.5 °C, suhu maksimum 31.1 °C dan suhu minimum 21.8°C) selama percobaan menyebabkan pertumbuhan Desiree dan PAS 3063 berserta somaklonnya kurang baik. Untuk memperoleh hasil percobaan yang lebih baik, percobaan ini dapat diulang pada musim tanam yang berbeda. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140076 |
Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
A91sfi.pdf Restricted Access | 1.26 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.