Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140038
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAziz, Sandra Arifin-
dc.contributor.advisorJanuwati, M.-
dc.contributor.authorRamadhan, Zulham-
dc.date.accessioned2024-02-27T02:07:54Z-
dc.date.available2024-02-27T02:07:54Z-
dc.date.issued2004-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140038-
dc.description.abstractPercobaan ini dilakukan untuk mempelajari dosis pupuk P dan K yang tepat dalam budidaya tanaman sambiloto agar memperoleh pertumbuhan dan produksi simplisia yang bermutu. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah tingkat pemupukan P dalam bentuk SP-36 yang terdiri atas empat taraf, yaitu: tanpa pupuk SP-36, dengan pemupukan SP-36 sebanyak 50, 100 dan 150 kg/ha. Faktor kedua adalah tingkat pemupukan K dalam bentuk KCl yang terdiri atas empat taraf, yaitu: tanpa pupuk KCI, dengan pemupukan KCI sebanyak 25, 50 dan 75 kg/ha. Pada pelaksanaan dibuat petak percobaan berukuran 3 m x 2 m dengan jarak antar petak 1 m dan tinggi bedengan 20 cm. Bibit sambiloto ditanam dengan jarak tanam 30 cm x 40 cm (1 tanaman/lubang). Pupuk dasar yang digunakan adalah 10 ton/ha pupuk kandang sapi (diberikan seminggu sebelum penanaman). Pupuk urea yang digunakan sebanyak 150 kg/ha. Pada saat penanaman diberikan 50 kg/ha urea bersama dengan pupuk P dan K, dalam bentuk SP-36 dan KCl sesuai dengan tingkat perlakuan. Pemberian pupuk urea selanjutnya diberikan pada saat 4 dan 8 minggu setelah tanam (MST), masing-masing sebanyak 50 kg/ha. Penelitian dilaksanakan selama 12 MST. Penyulaman dilakukan pada 1 MST. Pengendalian gulma dilakukan secara mekanis-manual. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan menggunakan Furadan 3G. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali jika tidak ada hujan. Peubah pertumbuhan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun serta panjang dan lebar daun setiap 2 minggu. Peubah produksi berupa bobot segar dan kering daun, batang, total tanaman dan panen petak, luas daun serta kadar sari yang diamati pada 12 MST. Penambahan SP-36 memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 2 MST, jumlah cabang pada 4 dan 8 MST, jumlah daun pada 2-6 MST, bobot basah dan kering batang serta total tanaman. Perlakuan SP-36 juga berpengaruh nyata terhadap lebar daun pada 4 MST, luas daun dan bobot basah daun. Penambahan KCI ada memberikan pengaruh yang sangat nyata. terhadap bobot basah total tanaman. Perlakuan KCI berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 2 MST, jumlah cabang pada 8 MST, jumlah daun pada 4 MST, serta bobot basah batang dan bobot kering total tanaman. Terdapat interaksi antara perlakuan SP-36 dan KCI terhadap jumlah cabang dan lebar daun hanya pada 4 MST. Perlakuan 150 kg/ha SP-36 menunjukkan hasil yang sangat nyata tertinggi terhadap bobot basah dan kering total tanaman (129.51 dan 59.65 g), dan sangat nyata terendah (98.1 dan 44.61 g) pada perlakuan 0 kg/ha SP-36. Perlakuan 25 kg/ha KCl menunjukkan angka bobot basah yang sangat nyata tertinggi (124.07 g) dan bobot kering nyata tertinggi (57.17 g). Angka bobot basah yang sangat nyata terendah (103.02 g) dan bobot kering yang nyata terendah (46.76 g) ditunjukkan oleh perlakuan 0 kg/ha KCI...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh pupuk P dan K terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sambiloto ( Andrographis paniculata Nees. )id
dc.titlePengaruh pupuk P dan K terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sambiloto ( Andrographis paniculata Nees. )id
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A04zra.pdf
  Restricted Access
8.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.