Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139888
Title: Analisis pemasaran ayam buras di Kabupaten Ciamis : Studi kasus di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desaa Wangunjaya, Kecamatan Cisaga
Authors: Wardani, Dewi Ulfah
Sehabudin, Ujang
Prahmadiyan, Dodih
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wangunjaya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis pada bulan Mei hingga Juli 1998. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mempelajari dan menelaah jalur pemasaran ayam buras di Kabupaten Ciamis, (2) Menentukan Biaya pemasaran dan marjin pemasaran, (3) Mempelajari dan mengetahui tingkat efisiensi pemasaran ayam buras di Kabupaten Ciamis. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan peternak ayam buras dan lembaga pemasaran yang terlibat yaitu pengumpul desa, pengumpul wilayah, pengumpul antar wilayah dan pengecer. Data sekunder diperoleh dari Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, Kantor Statistik, Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Dinas Pasar Kabupaten dan instansi lain yang relevan. Penelitian ini berupa studi kasus dengan metode analisis data yang digunakan adalah analisis marjin pemasaran dan analisis efisiensi dengan perhitungan sederhana. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga tingkatan jalur pemasaran ayam buras di Kabupaten Ciamis yaitu (1) peternak pengumpul desa------ pengumpul wilayah------pengumpul antar wilayah---pengecer, (2) peternak pengumpul desa---pengumpul wilayah-pengecer, (3)peternak------- pengumpul desa---pengecer. Volume penjualan ayam buras dimasing-masing jalur yaitu pada jalur I sebesar 49%, jalur II sebesar 21% dan jalur III sebesar 30% dari volume penjualan total. Marjin pemasaran yang diperoleh di masing-masing jalur yaitu jalur I pengumpul desa sebesar Rp 966,8/kg pengumpul wilayah sebesar Rp 141.1,3/kg pengumpul antar wilayah sebesar Rp 1277,9/kg, pengecer sebesar Rp 1166,7. Jalur II pengumpul desa sebesar Rp 966,8/kg pengumpul wilayah sebesar Rp 1400,2/kg, pengecer sebesar Rp 1703,8/kg. Jalur III pengumpul desa sebesar Rp 2444,5/kg dan pengecer sebesar Rp 1703,8/kg. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran yaitu pada jalur I pengumpul desa sebesar Rp 222,1/kg, pengumpul wilayah sebesar Rp 455,2/kg, pengumpul antar wilayah sebesar Rp 241,5/kg dan pengecer sebesar Rp 210,9/kg. Pada jalur II pengumpul desa mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp 222, 1/kg, pengumpul wilayah sebesar Rp 316,4/kg dan pengecer sebesar Rp 580,0/kg. pada jalur III Pengumpul desa mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp 266,6/kg dan pengecer sebesar Rp 580,0/kg. Dari ketiga jalur pemasaran tersebut diatas, jalur ketiga merupakan jalur yang paling efisien karena Rasio marjin terhadap marjin totalnya relatif lebih besar dibanding dua jalur lainnya. Selain itu perolehan farmer's share dibandingkan market's sharenya relatif lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang dibayarkan konsumen cukup memberikan insentif bagi peternak. Relatif pendeknya jalur pemasaran menyebabkan rendahnya biaya pemasaran dan kecilnya resiko dalam pemasaran produk. Kelompok peternak diharapkan untuk membentuk suatu lembaga yang khusus menangani sektor pemasaran, untuk mengkoordinir pemasaran ayam buras bagi anggota kelompoknya. Dengan demikian diharapkan peternak mempunyai pilihan lain dalam memasarkan ayam burasnya, yang pada akhirnya menciptakan posisi tawar menawar untuk sama-sama memperoleh keuntungan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139888
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File SizeFormat 
D99DPR.pdf
  Restricted Access
7.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.