Analisis keuangan Uunit Peternakan sapi sapi perah di KUD Jatinom Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Abstract

Pemasaran susu yang sulit membuat peternak sapi perah bergabung untuk menangani masalah pemasaran dalam suatu wadah yang bernama koperasi. Koperasi sebagai lembaga ekonomi yang mengacu pada azas kekeluargaan dan gotong royong, dituntut untuk mampu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh peternak kecil dan menengah dengan memperbaiki tingkat harga input output, mengurangi resiko usaha serta memperbaiki stabilitas pendapatan. Pengelolaan yang baik terutama dalam hal perencanaan input output oleh suatu badan usaha seperti koperasi diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Tercapainya tujuan tersebut hanya dimungkinkan jika diterapkannya profesionalisme dalam manajemen koperasi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari keadaan umum KUD Jatinom dalam kedudukannya sebagai koperasi primer, (2) melihat kondisi keuangan usaha dilihat dari laporan keuangan koperasi tersebut yang meliputi neraca, laporan rugi laba dengan cara analisis rasio dan efisiensi permodalan. Metode yang digunakan adalah studi kasus pada KUD Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan staf dan pimpinan KUD Jatinom. Data sekunder diperoleh dari laporan tahunan koperasi yang meliputi: neraca, laporan rugi laba dan data produksi lainnya mulai tahun 1994 1996. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis rasio yang terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Hasil laporan keuangan yang diperoleh selama tahun pengamatan menunjukkan SHU KUD Jatinom sebesar Rp 86.511.141,11, Rp 91.422.447,85 dan Rp 127.683.635,60, sedangkan Unit Peternakan Sapi Perah SHU-nya berturut-turut sebesar Rp 218.141.474,43, Rp 192.006.365,00 dan Rp 189.172.369,81 masing- masing untuk tahun 1994, 1995 dan 1996. Hasil analisis rasio keuangan KUD maupun Unit Peternakan Sapi Perah adalah bersifat likuid dan solvabel. Unit Peternakan Sapi Perah (UPSP) menunjukkan kondisi yang lebih baik dalam menghasilkan laba dari hasil penjualan dibandingkan dengan KUD secara keseluruhan. Tingkat rentabilitas dari seluruh aktiva menunjukkan UPSP maupun KUD Jatinom mengalami penurunan dari tahun 1994 - 1996. Penurunan ini disebabkan karena laba yang diperoleh relatif lebih kecil dibandingkan dengan total aktiva yang ada. Hasil analisis rasio aktivitas melalui perputaran seluruh aktiva baik dari KUD Jatinom maupun UPSP menunjukkan bahwa keduanya telah menggunakan aktivanya secara penuh dalam melakukan proses produksi.