Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139853
Title: Perencanaan pengembangan ternak kerbau di Kabupaten Paandeglang, Jawa Barat
Authors: Wardani, Dewi Ulfah
Setyono, Dwi Joko
Ketaren, Gidion Wijaya
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat, pada bulan Oktober 1998. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah pusat pertumbuhan ternak kerbau, menganalisis daya dukung dan kendala internal dan eksternal pengembangan ternak kerbau, dan menyusun strategi pengembangan ternak kerbau yang mencakup pola usaha, kelembagaan, dan alokasi fasilitas di Kabupaten Pandeglang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui metode wawancara dengan kuesioner dari peternak kerbau sebanyak 30 responden untuk mengetahui gambaran umum manajemen usaha ternak kerbau, sedangkan data sekunder diperoleh dari data instansi-instansi terkait. Pengambilan data primer dilakukan dengan sengaja (purposive sampling) di 3 kecamatan, yaitu: Kecamatan Saketi, Pagelaran, dan Cibaliung mewakili Wilayah Pembangunan Pandeglang Utara, Teluk Lada, dan Pandeglang Selatan. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, Kapasitas Penambahan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR), trend pertumbuhan populasi, analisis situasi, dan pendapatan usaha ternak. Dari hasil pembahasan diketahui bahwa Kabupaten Pandeglang sangat potensial, antara lain karena (1) sumberdaya alamnya mendukung (populasi ternak kerbau sangat dominan, ada 7 kecamatan yang potensial dengan iklim dan jenis tanah yang sesuai dengan habitat ternak kerbau), (2) tingginya pengalaman peternak, (3) Adanya beberapa lembaga pelayanan peternakan, (4) tingginya nilai ekonomi ternak kerbau, (5) berhasilnya pensosialisasian IB pada ternak kerbau, (6) tingginya tingkat permintaan ternak kerbau, dan (7) kerbau mempunyai nilai sosial yang tinggi. Potensi pengembangan ini juga memiliki beberapa kendala, yakni : (1) keadaan geografi yang sukar di jangkau dan rendahnya kesuburan tanah dibeberapa daerah, rendahnya kualitas HMT unggul, belum maksimalnya populasi ternak, (2) lemahnya kualitas sumberdaya manusia (peternak khususnya) akibat rendahnya jiwa kewirausahaan, tingkat pendidikan, dan usia senja, (3) minimnya fasilitas jasa dan minimnya kelembagaan pendukung pengembangan, (4) rendahnya tingkat Net Calf Crop sebesar 16% dan tingginya kasus penyakit hewan, dan (5) belum adanya RUTR Peternakan Kerbau, Perda pengeluaran dan pemotongan kerbau di Pandeglang, dan dibukanya kran impor daging kerbau, menjadi faktor penghalang pengembangan di daerah ini. Berdasarkan analisis SWOT maka disusunlah alternatif strategi pengembangan ternak kerbau di Kabupaten Pandeglang, yakni (1) optimalisasi produktivitas ternak kerbau, (2) menigkatkan kemampuan teknologi IB, (3) peningkatan produktivitas HMT, (4) meningkatkan kualitas SDM, (5) meningkatkan jiwa kewirausahaan peternak, (5) penambahan lembaga pendukung, (6) meningkatkan sarana dan prasarana transportasi, meningkatkan fasilitas dan jasa pelayanan peternakan, (7)Meningkatkan bobot potong ternak kerbau, (8) pengadaan kredit ternak kerbau, (9) pemberantasan aneka penyakit ternak kerbau, (10) menetapkan Perda tentang larangan pengeluaran dan pemotongan ternak kerbau bibit, dan (11) meningkatkan riset tentang ternak kerbau. Disimpulkan bahwa daerah Kabupaten Dati II Pandeglang sangat potensial untuk pengembangan peternakan kerbau walaupun masih menghadapi kendala yang kompleks dalam pengembangan. Disarankan kepada Dinas Peternakan Pandeglang agar dapat menerapkan strategi pengembangan diatas dalam pembangunan peternakan umumnya dan peternakan kerbau khususnya, di daerah tersebut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139853
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File SizeFormat 
D99GWK.pdf
  Restricted Access
7.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.