Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139691
Title: Peranan oxytocin pada proses kelahiran
Authors: Achyadi, R. Kurnia
Muchtini, Yennie
Issue Date: 1986
Publisher: IPB University
Abstract: Menginginkan terpenuhinya protein hewani, perlu adanya peningkatan populasi ternak. Salah satu faktor yang menunjang untuk peningkatan ini adalah suatu keselamatan dalam proses ke lahiran dalam arti kata lahir dengan selamat dan sehat untuk induk maupun anak. Proses kelahiran melibatkan beberapa faktor yaitu faktor syaraf, otot, mekanis, dan hormonal. Hormon-hormon yang berperan dalam proses kelahiran adalah hormon estrogen, progesteron, glucocorticoid, prostaglandin F2 alfa, oxytocin dan relaxin. Didalam penulisan ini dipelajari sejauh mana oxytocin dalam proses kelahiran, mencakup tentang peranan sifat-sifat dasar, struktur kimia, bio sintesa, dan mekanisme kerja hormon oxytocin secara umum. Oxytocin didalam mempengaruhi aktivitas organ sasarannya akan berkaitan dengan reseptor protein, hormon tersebut ti dak masuk kedalam sel tetapi hanya berinteraksi dengan reseptor yang terdapat pada dinding sel. Hormon ini dihasilkan dari sel-sel inti supraoptika dan sel inti paraventriculariş yang berada di Hypothalamus dan dialirkan melalui tangkai axon Hypothalamo Hypophysa dalam bentuk butir sekretori ke Hypophysa pars posterior atau disebut juga pars nervosa. Rangsangan dilepaskannya oxytocin karena adanya reflek mengisap atau menyusui pada kelenjar mamae, dan juga karena te kanan pada cervix waktu perejanan. Daya kerja oxytocin berupa kontraksi urat daging licin pada muskulatur uterus dan urat daging licin pembungkus alveo- lus kelenjar susu. Hormon estrogen membantu berupa pemekaan musculatur uterus terhadap pengaruh oxytocin sehingga oxytocin bekerja optimal. Gangguan hormonal akan menyebabkan kegagalan kelahiran, oleh sebab itu preparat hormon dapat digunakan untuk menanggulangi problema yang berkaitan dengan gangguan hormonal yang me nyebabkan gagalnya proses kelahiran. Akan tetapi yang penting diketahui yaitu waktu pemberian yang tepat. Lebih Seperti halnya pada oxytocin, pemberian yang tepat pada saat cervix sudah berdilatasi ialah pada perejanan terakhir. Jika pemberian dilakukan sebelumnya, maka hal-hal yang tidak diinginkan seperti ruptura upteri akan terjadi…
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139691
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File SizeFormat 
B86ymu.pdf
  Restricted Access
8.33 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.