Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139596
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSoekardono, Soeprapto-
dc.contributor.authorLusin, Suhaili Bin-
dc.date.accessioned2024-02-22T04:01:35Z-
dc.date.available2024-02-22T04:01:35Z-
dc.date.issued1987-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139596-
dc.description.abstractBabesiosis pada kuda adalah penyakit menular yang di- sebabkan oleh Babesia caballi dan Babesia equi, yaitu pa- rasit protozoa perusak sel darah yang termasuk dalam genus Babesia. B. equi diduga oleh beberapa ahli termasuk dalam genus Theileria. Karena itu klasifikasi genus Babesia di- bicarakan dan siklus hidup B. caballi dan B. equi diulas. Kuda pada semua umur dapat terserang oleh dua parasite tersebut di atas. Tetapi kuda-kuda yang sudah dewasa (tua) lebih rentan jika dibandingkan dengan kuda-kuda yang masih muda. Kasus-kasus yang paling sering dijumpai adalah kasus-kasus yang bersifat akut walaupun kasus-kasus yang bersifat perakut, subakut dan kronik kadang-kadang terlihat. Serangan oleh parasit Babesia biasanya menyebabkan kerusаkan sel darah merah yang hebat sehingga kuda-kuda yang terserang menderita anemia hebat yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera diobati. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan diagnosis yang tepat dan sedini mungkin. Diagnosis dapat dilakukan dengan cara memeriksa gejala-gejala klinik, preparat ulas darah, inokulasi hewan lain dan dengan mengadakan pemeriksaan secara serologik. Gejala-gejala klinik babesiosis pada kuda yang bersifat akut yang paling sering terlihat, ialah : nafsu makan menurun/hilang, lesu, bulu suram dan tidak mau bergerak. Kuda yang dilepaskan di padang rumput akan mengasingkan diri dan jalan sempoyongan. Faeces yang keluar berwarna cok- lat gelap, diselaputi lendir yang berwarna kekuningan dan urimenya berwarna merah tua. Temperatur tubuh meningkat menjadi 39.5 - 41°C dan pulsus meningkat. Terlihat dispnoe, perdarahan petechi pada mukosa membrana nictitans dan conjunctiva yang lebih pucat dari normal dan juga icteris. Kasus-kasus yang bersifat subakut gejala-gejalanya lebih ringan, tetapi bila tidak segera diobati maka gejala- gejala tersebut secara cepat menjadi hebat. Persendian lutut dan persendian gelang puyuh membengkak dan padanya ter- lihat oedema. Pada abdomen, dada dan kepala juga dapat di- temukan oedema. Gejala-gejala klinik yang terlihat pada kasus kronik adalah penurunan kondisi tubuh kuda secara progresif walaupun diberi makan yang banyak. Perubahan temperatur tidak jelas, nafsu makan berubah-ubah, icterus tidak jelas dan anemia mungkin hanya dapat dideteksi dengan menghitung sel darah merah dan kadar hematocrit…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBabesiosis pada kudaid
dc.titleBabesiosis pada kudaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File SizeFormat 
B87sbl.pdf
  Restricted Access
8.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.