Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139512
Title: Pengaruh pengendalian Gulma Secara Kimiawi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Authors: Tampubolon, B.H.
Simarmata, Marulak
Issue Date: 1985
Publisher: IPB University
Abstract: Herbisida fluezyfop butyl (nama dagang Fusilade 125W) dan fomesafen (nama dagang Flex 25 SL) diproduksi PT ICI Pestisida Indonesia, dianjurkan untuk memberantas gulma golongan rumput-rumputan dan gulma golongan berdaun leber pada berbagai tanaman termasuk kacang tanah. Percobaan ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengendalian gulma secara kimiawi dengan menggunakan herbiside fluazyfop butyl dan fomesafen serta campuran kedua herbisida tersebut secara langsung dan tidak langsung terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Digunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan sebagai kelompok dan 12 perlakuan pengendalier gulma yaitu Fusilade dengan dosis 1.0, 2.0 dan 3.0 1/ha; Flex dengan dosis 1.5, 3.0 dan 4.5 1/ha; campuran langsung herbisida Flex dengan Fusilade dengan dosis (1.5+ 2.0) 1/ha dan (3.0 + 2.0) 1/ha; campuran tidak langsung dengan waktu aplikasi yang berbeda yaitu Flex (14 HST) dan Fusilede (28 HST) dengan dosis (1.5 & 2.0) 1/ha dan (3.0 + 2.0) 1/ha; disiang dua kali; dan tanpa pengendalian gulma. Pengaruh pengendalian gulma dengan herbisida Fusilade dan Flex serta campurannya dapat dilihat pada pertumbuhan gulma, pertumbuhan kacang tanah, produksi dan komponen produksi kacang tanah. Dibandingkan dengan tanpa penyiangan yang memberikan produksi polong kering 506.51 kg/ha, maka herbisida Fusilade menambah produksi polong kering sebesar 65.90, 72.62 dan 96.06 % untuk dosis 1.0, 2.0 dan 3.0 1/ha; herbisida Flex menambah produksi sebesar 63.98 den 3.98% untuk dosis 1.5 den 3.0 1/ha, sedangkan dosis 4.5 1/ha produksi berkurang 3.14 %; campuran langsung dari Flex dengan Fusilace menaikkan produksi sebesar 99.25 dan 45.28% untuk dosis (1.5+ 2.0) dan (3.0 + 2.0) 1/he; campuran tidak langsung menambah produksi sebesar 69.52 dan 44.71 % untuk dosis (1.5 & 2.0) dan (3.0 & 2.0) 1/ha. Penyiangan dua kali masih tetap memberikan produksi tertinggi yaitu bertambah sebesar 147.43%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139512
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A85msi.pdf
  Restricted Access
15.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.