Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139381
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSantosa, Yanto-
dc.contributor.advisorMulyani, Yani Aryati-
dc.contributor.authorDewi, Rika Sandra-
dc.date.accessioned2024-02-21T03:14:40Z-
dc.date.available2024-02-21T03:14:40Z-
dc.date.issued2006-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139381-
dc.description.abstractPenelitian bertujuan untuk: (1) Menyusun daftar jenis burung yang ditemukan di lokasi penelitian, (2) Membandingkan keanekaragaman jenis burung pada tipe habitat hutan primer, hutan sekunder dan kebun, (3) Mengkaji penggunaan strata vegetasi secara vertikal oleh burung pada habitat hutan primer, hutan sekunder dan kebun. Perelitian litian dilakukan di di kawasan Pajambon, Resort Cigugur, Seksi Konservasi Wilayah Kuningan, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2006. Pengambilan data kekayaan dan keanekaragaman jenis burung dilakukan dengan metode Daftar Jenis MacKinnon dan dengan metode IPA (Index Point of Abundance). Analisis habitat burung dilakukan dengan analisis vegetasi menggunakan metode jalur berpetal serta pembuatan profil vegetasi. Jenis pohon yang ditemukan di habitat primer didominasi oleh jenis Cubilia blaicoi dengan INP 52,78%, pada habitat hutan sekunder didominasi oleh Artocarpus elasticus dengan INP 41,46% dan pada habitat kebun didominasi oleh Coffea arabica dengan INP 112,15%. Jumlah jenis burung yang ditemukan sebanyak 78 jenis dari 26 suku. Sebanyak 62 jenis burung (23 suku) pada habitat hutan primer, 37 jenis burung (18 suku) pada habitat hutan sekunder dan 24 jenis burung (13 suku) pada habitat kebun. Habitat yang memiliki keanekaragaman jenis burung tertinggi yaitu hutan primer dengan Indeks Keanekaragaman (H') sebesar 3,90. Indeks Keaneakaragaman (H') habitat hutan sekunder sebesar 3,44 dan pada habitat kebun sebesar 3,01. Hasil uji statistik dengan chi square pada selang kepercayaan 95% dengan hasil hitung = 306,96 lebih besar dari x tabel =124,34 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara habitat dengan keanekaragaman jenis burung. Habitat dengan stuktur vegetasi yang lebih beragam akan memiliki jumlah jenis burung yang lebih banyak dibandingkan dengan habitat yang kurang memiliki variasi jenis vegetasi. Habitat hutan primer memiliki keanekaragaman jenis burung yang tertinggi, karena didukung oleh kondisi habitat yang memiliki struktur vegetasi beragam. Struktur vegetasi yang beragam mendukung keanekaragaman jenis burung yang lebih tinggi, karena sumberdaya pakan dan ruang yang tersedia akan lebih banyak dan bervariasi. Habitat kebun memiliki keanekaragaman jenis burung terendah. Struktur vegetasi pada habitat kebun relatif seragam, dengan strata vegetasi yang kurang bervariasi. Jenis burung yang ditemukan di habitat hutan primer didominasi oleh jenis burung pemakan serangga sejati (insektivora) (52,46%) serta jenis burung pemakan serangga dan buah (Frugivora-Insektivora) (22,95%). Jenis burung yang ditemukan di habitat hutan sekunder didominasi oleh jenis burung pemakan serangga sejati (41,67%) serta jenis burung pemakan serangga dan buah (30,56%). ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKeanekaragaman jenis burungid
dc.titleKeanekaragaman jenis burung pada beberapa tipe habitat di taman Nasional Gunung Ceremaiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Conservation of Forest and Ecotourism

Files in This Item:
File SizeFormat 
E06rsd.pdf
  Restricted Access
16.23 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.