Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139338
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAstyawati, Tutuk-
dc.contributor.authorMaftuhi-
dc.date.accessioned2024-02-21T02:23:49Z-
dc.date.available2024-02-21T02:23:49Z-
dc.date.issued1990-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139338-
dc.description.abstractPenyakit surra atau trypanosomiasis yang disebabkan oleh Trypanosoma evansi, merupakan penyakit menular pada hewan, yang dapat bersifat akut maupun khronis. Di Indo- nesia penyakit ini dikenal dengan penyakit mubeng atau di sebut juga penyakit tujuh keliling. Penyakit ini pada mu lanya ditemukan pada kuda, tetapi kemudian ternyata hampir semua hewan berdarah panas rentan terhadap penyakit ini meskipun derajat kerentanannya tidak sama. Analisa ekonomi yang dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan pada tahun 1977, memperlihatkan bahwa kerugian yang ditimbulkan akibat penyakit ini tiap tahunnya diperkirakan bernilai 13 milyar lebih. Kerugian ini berupa tu runnya berat badab yang drastis, keguguran, gangguan per- tumbuhan, penurunan produksi susu, tidak dapat dipekerja- kan secara penuh di sawah atau penarik gerobak dan dapat pula menimbulkan kematian. Causa penyakit surra adalah protozoa, yang ditemukan pertama kali oleh Griffiths evans, pada tahun 1880 di India. Evans memberi nama penyakit ini dengan "Surra", sesuai dengan sebutan masyarakat pada waktu itu (Mahmoud dan Gray, 1980). Kemudian atas jasanya terhadap penemuan ini, penyebab penyakit surra tersebut diberi nama dengan Trypanosoma evansi. Protozoa ini berbentuk lonjong dan memanjang, ujung anteriornya meruncing dan ujung posterior nya menumpul. Kebanyakan bentuk tubuhnya langsing, tetapi ada pula yang berbentuk buntak dan berbentuk tanggung (in- termediate), bersifat monomorfik, mempunyai ukuran panjang 18 - 34 mikron dan lebarnya 1,5 - 2,0 mikron (Bruce, 1911 dalam Wenyon, 1965). Memiliki sebuah inti yang berbentuk bulat dan sedikit oval, dan umumnya terletak dibagian teng ah tubuhnya, memiliki sebuah flagellum yang berukuran 5 6 mikron dan membrana undulans (Nieschulz, 1928 dalam Kudo, 1960). Trypanosoma evansi, hidup didalam darah induk semang. Selain didalam darah, parasit ini ditemukan pula didalam cairan limfe dan cairan cerebrospinalis (Adiwinata, 1957) Induk semang penderita penyakit ini akan menularkan ke hewan lain melalui gigitan vektor penghisap darah, antara lain Tabanus, Chrysops, Haematopota, Stomoxys, Haematobia, Lyperosia, Musca, dan Anopheles. Menurut pendapat Parto- soedjono (1970), caplak, pinjal dan kutu, diduga dapat pu- la berperan sebagai vektor…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFenomena tanggap kebal trypanosoma evansiid
dc.titleFenomena tanggap kebal trypanosoma evansiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File SizeFormat 
B90maf.pdf
  Restricted Access
9.33 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.