Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139336
Title: Analisis cacat kayu mangium (Acacia mangium Willd.) hasil tebang habis di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
Authors: Pandit, I Ketut Nuridja
Puspitasari, Ike
Issue Date: 2008
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alamnya, salah satunya adalah hutan. Luas hutan Indonesia sebesar 137,09 juta ha sehingga disebut sebagai Megabiodiversity Country. Namun akhir-akhir ini hutan Indonesia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pemerintah telah membuat sebuah program hutan tanaman yang diharpkan dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satu pengelola hutan tanaman di Indonesia adalah Perum Perhutani. Keberhasilan program hutan tanaman salah satunya dapat ditentukan melalui pemilihan jenis tanamannya. Pemilihan jenis tanaman pada hutan tanaman diprioritaskan pada jenis tanaman cepat tumbuh (fast growing species). Salah satu jenis cepat tumbuh yang banyak ditanam di berbagai hutan tanaman di Indonesia adalah mangium (Acacia mangium Willd.). Mangium merupakan kayu yang memiliki sifat yang moderat. Hal ini disebabkan karena selain cocok untuk bahan baku industri pulp dan kertas, mangium juga cocok digunakan sebagai bahan baku industri pertukangan sehingga kualitas kayu menjadi prioritas yang utama. Kualitas kayu mangium ditentukan berdasarkan macam dan banyaknya cacat yang dikandung. Oleh karena itu penelitian mengenai analisis cacat kayu mangium sangat diperlukan. Cacat kayu yang dianalisis meliputi taper, rasio kayu teras-gubal, dan mata kayu. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengadakan identifikasi macam cacat yang terjadi serta melihat potensi dan pola penyebaran cacat yang dikandung. Selain itu, informasi struktur makroskopik dan mikroskopik kayu mangium sangat diperlukan dalam rangka pemanfaatan kayu mangium yang lebih efisien. Bahan utama yang digunakan untuk penelitian ini adalah batang kayu akasia (Acacia mangium Willd.) berumur 8 tahun. Sebanyak 16 pohon yang ditebang berasal dari hutan tanaman mangium di RPH Jagabaya BKΡΗ Parungpanjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Alat yang digunakan dalam penelitian ini selain menggunakan alat untuk menebang di hutan, seperti chainsaw, juga digunakan alat khusus untuk menghitung presentase cacat kayu taper, nisbah kayu teras terhadap kayu gubal, dan jumlah cacat mata kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 batang pohon hanya sebanyak 50% pohon dianggap silindris. Jika dilihat pola penyebaran taper dalam satu batang pohon dapat dilihat bahwa semakin ke ujung pohon maka nilai taper akan semakin kecil. Nilai rasio kayu teras-gubal mangium menunjukkan nilai rata-rata rasio sebesar 4,3:1 pada bagian pangkal dan sebesar 2,7:3 pada bagian...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139336
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E08ipu.pdf851.5 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.