Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139310
Title: Pertumbuhan bulu itik lokal (Anas platyrhynchos) betina yang menua
Authors: Hutabarat, Pittor H.
Herman, Rachmat
Susiloharjo, Partini
Issue Date: 1990
Publisher: IPB University
Abstract: k TP Penelitian dilakukan pada tanggal 15 September sampai 15 Desember 1989 di Laboratorium Ilmu Pemuliaan dan Genetika Ternak bekerjasama dengan Laboratorium Ilmu Ternak Unggas dan Ilmu Ternak Ruminansia Kecil, Fakultas Peternakan, IPB dengan tujuan untuk mempelajari produksi bulu secara biologis melalui bobot potong, bobot tubuh kosong, dan bobot bulu total pada itik lokal betina yang menua. Dua puluh ekor itik lokal betina yang telah dewasa kelamin dengan kisaran bobot badan 1240-1950 g dan mengalami penurunan produksi telur digunakan. telah dalam penelitian ini. Itik diperoleh dari Laboratorium Ilmu Pemuliaan dan Genetika Ternak bekerjasama dengan Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan IPB. Makanan adalah ransum untuk itik petelur (Cargill) dicampur dengan dedak halus (perbandingan 1:1) dan air ad libitum. Bulu yang diperoleh dibedakan atas empat bagian yaitu bulu dada, punggung, sayap, dan ekor. Bulu dibedakan lagi menjadi bulu sayap primer, sekunder, dan halus. Bulu tersebut dikeringkan dan ditimbang. Model Y=ax digunakan dalam analisis data sampai diperoleh nilai koefisien pertumbuhannya diinterpretasikan untuk dalam persamaaan allometris Huxley log Y = log a + b log X (Natasasmita, 1979). koefisien pertumbuhan diuji terhadap nilai nol Kemudian untuk menua mengetahui apakah bulu masih tumbuh pada itik yang ini. Hasil menunjukkan penelitian bahwa persentase terhadap bobot bulu total terbanyak rataan terdapat pada bulu dada (34.65%), diikuti oleh bulu punggung (25.41%), bulu sayap halus (17.99%), bulu sayap primer (10.23%), bulu ekor (6.92%), dan terakhir bulu sayap sekunder (4.81%). Pada itik lokal betina yang telah menua ini tidak terdapat pertumbuhan bulu lagi dan produksi bulu yang dapat diperoleh adalah hasil pertumbuhan bulu yang telah ada sebelumnya. Ini ditunjukkan dengan hasil uji koefisien pertumbuhan terhadap nilai nol relatif terhadap bobot tubuh kosong untuk bulu dada (b=0), bulu punggung (b=0), bulu sayap (b=0), dan bulu ekor (b=0). Hasil uji relatif terhadap bobot potong untuk bulu dada =(b<0), bulu punggung (b=0), bulu sayap (b=0), dan bulu ekor (b=0)….
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139310
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D90PSU.pdf
  Restricted Access
7.63 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.