Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139290
Title: | Beberapa aspek biologi reproduksi pada belibis (Dendrocygna sp.) |
Authors: | Djojosoedarmo, Suharto Taurin, M. Buyung Bernadi, Alex |
Issue Date: | 1990 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Skripsi ini ditulis berdasarkan studi literatur dan bertujuan untuk menjelaskan beberapa aspek biologi reproduksi seperti Organ reproduksi, saat dewasa kelamin, tingkah laku kelamin, masa bersarang dan pengeraman telur dalam hubungannya dengan usaha untuk melestarikan dan mengembangkan belibis. Belibis merupakan burung air yang mempunyai bentuk seperti itik berbadan kecil, gemuk, pendek dan beratnya kurang lebih setengah kilogram. Di Indonesia terdapat ti ga spesies belibis yaitu belibis Kecil (Dendrocygna java nica), Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) dan Belibi.s Tutul Putih (Dendrocygna guttata). Ketiga jenis tersebut mudah dibedakan dari tanda-tanda di dadanya, kaki dan paruhnya. belibis menyukai tempat-tempat yang berair tawar dan dekat dengan sumber makanan seperti rawa-rawa, danau, sungai, kolam-kolam berumput serta sawah yang ditumbuhi rum- put-rumputan dan tumbuhan air. Burung ini menghindari daerah yang terbuka. Belibis adalah group yang homogen sehingga sangat sulit untuk membedakan jenis kelaminnya pada spesies yang sama.. Pembedaannya dilakukan dengan menguji adanya penis. Organ reproduksi belibis jantan terdiri dari testes, epididmis yang rudimenter, vas deferens. dan penis. Belibis tidak mempunyai kelenjar pelengkap dan testes tidak mempunyai septula. sehingga tubuli seminiferi bersa- tu. Organ reproduksi betina terdiri dari ovarium, infundibulum, magnum, isthmus, kelenjar kulit dan vagima. Hanya ovarium dan saluran telur sebelah kiri yang tumbuh dan berfungsi. Perilaku kawin diantara belibis didahului dengan semacam pertunjukan sebelum melakukan kopulasi. Kopulasi berjalan dalam waktu yang singkat dan terjadi didalam air. Sesudah itu mereka melakukan dansa dengan mamijak-mijak air dan mengangkat sayapnya tegak lurus. Perkawinan pada belibis biasanya tergantung pada curah hujan atau musim dan persediaan makanan. Ada jenis belibis yang menghabis- kan waktu musim dingin disuatu tempat baru kemudian bersa ma-sama kembali ketempat pembiakan…dst |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139290 |
Appears in Collections: | UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
B90abe.pdf Restricted Access | 2.17 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.