Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139226
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHarudjito, Dasun-
dc.contributor.advisorPrayoto-
dc.contributor.authorSeptiawan, Ganif Wiliantono-
dc.date.accessioned2024-02-20T07:32:41Z-
dc.date.available2024-02-20T07:32:41Z-
dc.date.issued1987-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139226-
dc.description.abstractPenelitian ini mempunyai latar belakang pada kerusakan tanah yang disebabkan adanya pergerakan tanah. Lahan dari daerah Pagelaran, Cianjur Selatan, Jawa Barat ternyata memiliki sifat yang demikian dan umumnya terjadi pada saat hujan yang cukup besar. Hal ini disebabkan tanah kurang mampu mengalirkan air lebih, dan adanya lapisan kedap air yang jenuh air. Keadaan ini erat kaitannya dengan struktur tanah yang kurang mantap. Beberapa alternatif untuk mencegah dan mengurangi kerusakan akibat pergerakan tanah ini terus diteliti, antara lain penggunaan bahan-bahan pemantap struktur tanah (soil conditioner). Oleh sebab itu penelitian ini bertu- juan untuk melihat pengaruh pemberian soil conditioner terhadap parameter kemantapan agregat, difusivitas, dan hantaran hidrolik tidak jenuh pada tanah labil. Percobaan dilakukan di rumah kaca dan laboratorium. Bahan soil conditioner yang digunakan adalah Bitumen do- sis 0%, 1%, 2%; PVA (polyvinylalcohol) dosis 0%, 0.2%, 0.4%; Kapur (dolomit) dosis 0%, 2%, 4%, 8%; Terak Baja dosis 0%, 1%, 2%, 4%; Abu Merang Padi dosis 0%, 1%, 2%, 4%. Semua dosis berdasarkan pada bobot kering mutlak. Hasil dari pengukuran parameter kemantapan agregat ternyata perlakuan dengan soil conditioner menunjukkan agregat yang lebih mantap. Terutama sekali pada perlaku- an bitumen dan PVA. Walaupun demikian bahan soil conditioner seperti terak baja dan abu merang padi menunjukkan hasil yang baik meskipun tidak tinggi. Untuk perlakuan kapur ternyata menunjukkan hasil yang kontradiksi, karena adanya pengaruh buruk dari penggunaan kapur berlebih. Pengukuran parameter difusivitas dan hantaran hidro- lik menunjukkan hasil yang cenderüng berkorelasi nyata dengan nilai kemantapan agregat. Apabila nilai kemantapan agregat tinggi maka nilai difusivitas dan hantaran hi- drolik tidak jenuh akan naik pula. Hal ini tampak pada perlakuan PVA, terak baja, dan abu merang padi. Sedang- kan kapur belum menunjukkan hasil yang positif. Hal ini disebabkan struktur yang terbentuk masih lemah karena adanya bahan kapur yang belum terurai…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh pemberian soil conditioner terhadap kemantapan agregat tanah, difusivitas, dan hantaran hidrolik tidak jenuh pada tanah labil lapisan atas dari daerah Pagelaran, Cianjur Selatan, Jawa Baratid
dc.titlePengaruh pemberian soil conditioner terhadap kemantapan agregat tanah, difusivitas, dan hantaran hidrolik tidak jenuh pada tanah labil lapisan atas dari daerah Pagelaran, Cianjur Selatan, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A87gws.pdf
  Restricted Access
21.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.