Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139082
Title: Preservasi sperma dan embrio kodok rana macrodon pada suhu nitrogen cair
Authors: Soedarmo, Djoko
Sugiri, Nawangsari
Yusuf, Tuty L.
Nurani, Tri
Issue Date: 1992
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilakukan sejak bulan November 1990 dan selesai pada bulan Agustus 1991 di Laboratorium Zoologi Biotrop dan Laboratorium Zoologi di Jalan Gunung Gede, FMIPA-IPB, Bogor. Tujuan penelitian adalah untuk mempertahankan motilitas sperma dan beberapa stadium embrio kodok Rana macrodon yang disimpan pada suhu nitrogen cair (-196°C). Untuk preservasi sperma digunakan media Holtfreter 10 % ditambah gliserol-kuning telur dengan berbagai perbandingan dan penggunaan media pengencer sitrat ditambah gliserol-kuning telur (0,10:0,20). Untuk preservasi embrio digunakan media Holtfrøter dan Modified Dulbecco's Phos- phate Buffered Saline atau PBS yang masing-masing ditambah atau tanpa gliserol dan Fetal Calf Serum atau FCS. Semua media penyimpanan ditambah penisilin. Media penyimpanan memiliki pH 6,8- 7. Embrio yang disimpan terdiri atas embrio stadium dua sel, stadium empat sel, stadium delapan sel, blastula dan gastrula. Analisis pada sperma berdasarkan persen sperma yang motil, persen abnormalitas dan persen motilitasnya. Sedangkan analisis pada embrio berdasarkan jumlah embrio yang hidup dan persen embrio yang abnormal. Sperma yang telah disimpan selama 24 jam pada suhu nitrogen cair dalam media Holtfreter di- tambah gliserol-kuning telur (0,02:0,04) terdapat rata-rata 40,14 % berbentuk normal dan 21,22 % dari yang berbentuk normal masih motil. Diperoleh pula rata-rata 57,48 % berbentuk abnormal dan 2,66 % dari yang berbentuk abnormal masih motil. Motilitas sperma yang semula 80 %-100 %, setelah disimpan selama 24 jan pada suhu nitrogen cair turun menjadi 20 %-40 %. Setelah pencairan embrio yang disimpan dalan sedia tanpa gliserol dan FCS, seluruhnya han- cur dan mati. Sedangkan embrio yang disimpan dalam media PBS ditambah gliserol dan FCS yang ti- dak hancur, terdiri atas 60 % embrio stadium dua sel, 40 % embrio stadium empat sel, 20 % embrio stadium delapan sel, 50 % blastula dan 30 % gastrula. Embrio yang tidak hancur yang disimpan dalam media Holtfreter ditambah gliserol dan FCS, terdiri atas 60 % embrio stadium dua sel, 40 % embrio stadium empat sel, 30 % embrio stadium delapan sel, 50 % blastula dan 20 % gastrula. Embrio yang tidak hancur, seluruhnya mati. Kematian pada embrio-embrio ini diduga disebabkan media yang digunakan tidak sesuai konsentrasinya. Blastula diduga merupakan stadium terbaik bagi preservasi embrio kodok pada suhu dibawah 0°C.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139082
Appears in Collections:UT - Biology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G92TNU.pdf1.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.