Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138848Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Syamsu, Khaswar | - |
| dc.contributor.advisor | Siagian, Rena M. | - |
| dc.contributor.author | Parulian S, Andreas | - |
| dc.date.accessioned | 2024-02-19T01:51:22Z | - |
| dc.date.available | 2024-02-19T01:51:22Z | - |
| dc.date.issued | 1998 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138848 | - |
| dc.description.abstract | Perkembangan industri pulp dan kertas di Indonesia terus mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan kebutuhan kertas untuk berbagai keperluan seperti kertas koran. Dalam perkembangannya industri pulp dan kertas merupakan industri yang sangat besar dalam penggunaan kayu sebagai sumber bahan baku. Gmelina arborea Roxb. merupakan tanaman yang pertumbuhannya mudah dan cepat, riap tumbuh yang tinggi dan daur yang relatif pendek sehingga sangat potensial digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pulp dan kertas. Sebagian besar industri pulp dan kertas masih menggunakan proses konvensional, terutama proses sulfat/kraft yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya mampu mengolah hampir semua jenis kayu, waktu pemasakan singkat, kekuatan pulp yang tinggi serta mudah mendaur ulang larutan pemasakannya. Proses ini juga memiliki beberapa kelemahan yaitu rendemen yang rendah serta pencemaran yang ditimbulkannya pada air maupun udara yang berasal dari larutan pemasak maupun dari proses pemutihan pulpnya. Pulp hasil pengolahan proses kimia panas mekanis (CTMP) mempunyai kekuatan yang relatif rendah dibandingkan pulp kimia dan warna yang cepat berubah menjadi kuning. Rendemen pulp yang dihasilkan relatif tinggi dibandingkan pulp kimia. Selain rendemen yang tinggi, pencemaran lingkungan oleh proses kimia panas mekanis lebih rendah dibandingkan proses kimia. Proses pengolahan pulp secara mekanis umumnya digunakan untuk pembuatan kertas koran, katalogus, majalah, kertas toilet dan kertas dinding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari umur kayu gmelina dan konsentrasi natrium sulfit (Na2SO3) terhadap sifat dan kualitas pulp untuk pembuatan kertas koran dengan proses kimia panas mekanis (CTMP). Parameter yang digunakan adalah rendemen pulp belum putih (pulp hasil pemasakan), bilangan kappa, rendemen pulp putih, keteguhan retak, keteguhan sobek, opasitas cetak dan derajat putih. Penelitian ini mengamati empat taraf umur kayu Gmelina arborea Roxb. yaitu umur 6, 8, 10 dan 12 tahun, tiga taraf konsentrasi natrium sulfit yaitu 0, 4 dan 8 persen w/w, berdasarkan berat kering oven serpih kayu yang dimasak. Proses pemasakan serpih kayu menggunakan asplund refiner dengan volume pemasakan 500 gram kering oven serpih pada suhu 120°C dengan lama pengukusan (steaming) 15 menit dan penguraian serpih kayu (refining) selama 5 menit. Proses pemutihan pulp dilakukan dengan dua tahap pemucatan P1 dan P2 dengan menggunakan bahan pemutih peroksida (H202). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor dan dua kali ulangan. Faktor pertama adalah umur kayu yang terdiri empat taraf dan faktor kedua adalah konsentrasi natrium sulfit (Na2SO3) yang terdiri dari tiga taraf. .. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Pengaruh umur kayu Gmelina (gmelina arborea roxb.) dan konsentrasi natrium sulfit (na2 SO3) pada proses kimia panas mekanis (CTMP) terhadap sifat pulp untuk pembuatan kertas koran | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Agricultural and Biosystem Engineering | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| F98aps.pdf Restricted Access | 7.89 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.