Analisis Keuangan Pada Koperasi Peternak Unggas (kpu) "Putera Bakti" Di Desa Sawangan Kecamatan Sawangan Kabupaten DT II Bogor, Jawa Barat

Abstract

Latar belakang diadakannya penelitian ini adalah, KPU "Putera Bakti" sebagai koperasi yang menangani usaha di bidang peternakan unggas (ayam petelur dan ayam pedaging) kaitannya dengan keadaan peternakan unggas saat ini sampai berapa jauh kemampuan koperasi tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk melihat perkembangan kemampuan koperasi tersebut melalui analisis rasio keuangan (Rasio Likwiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas serta membandingkan Efisiensi Usaha de- ngan Rasio Volume Usaha). Kegiatan penelitian dilakukan di KPU "Putera Bakti" yang terletak di Desa Sawangan Kecamatan Sawangan Kabupa- ten DT II Bogor, Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian dila- kukan pada Bulan Nopember Desember 1987. Data yang di- gunakan adalah data primer yang diperoleh dari Pengurus, Manajer dan Karyawan serta data Sekunder diperoleh dari arsip koperasi meliputi neraca, laporan rugi laba dan catatan-catatan lainnya. KPU "Putera Bakti" adalah koperasi yang hanya menangani usaha di bidang peternakan unggas. Kegiatannya adalah sebagai penyedia sarana produksi peternakan (sapronak) yaitu terdiri dari bibit, ransum, obat-obatan dan vaksin serta memasarkan produksi ternak berupa telur juga bertindak sebagai plasma yaitu sebagai penghubung antara inti (pemasok) dalam usaha penanganan ayam potong. Dari segi pengelolaan KPU "Putera Bakti" belum terkoordinir secara baik artinya di koperasi tersebut belum ada pembagian yang jelas dalam hal tugas antara Pengurus dengan Manajernya sehingga hal ini dapat mempengaruhi per- kembangan usaha yang dikelola. Banyak kendala yang ditemui dalam melakukan suatu usaha seperti halnya yang terjadi di KPU "Putera Bakti". Menumpuknya hutang lancar pihak luar kepada koperasi (piu- tang koperasi) dan hutang pihak luar melalui koperasi da- lam bentuk Keputusan Presiden (Keppres) nomor 50 tahun 1981 yang cukup besar mengakibatkan kegiatan usaha yang dilakukan koperasi dinonaktifkan, karena pembayaran hutang tidak seperti yang diharapkan semula. Kendala lainnya adalah harga hasil ternak tidak/ kurang mampu bersaing dengan harga input produksi…dst