Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138802
Title: Masalah khusus pengaruh penggunaan mulsa terhadap beberapa unsur iklim mikro pada pertanaman selada (Lactuca sativa L.)
Authors: Santosa, Imam
Djatnika, I
Mayasari, Linda Liz
Issue Date: 1992
Publisher: IPB University
Abstract: Syarat-syarat penting untuk bertanam selada adalah tanah yang subur. Suhu udara yang terbaik untuk tumbuhnya adalah antara 15-20°C dan derajat kemasaman tanah antara 5-6,5, sedangkan suhu tanah yang diperlukan oleh tanaman selada berkisar antara 4-25°C. Salah satu cara untuk mengawetkan air dalam tanah adalah dengan menggunakan mulsa. Mulsa biasanya untuk memperoleh perubahan yang menguntungkan pada lingungan tanah, yaitu menurunkan evaporasi dan mengatasi kisaran suhu pada lapisan atas. Permukaan yang diberi mulsa dapat memberikan efek yang sangat penting pada lapisan permukaan tanah dan konsekuensinya akan berpengaruh pada tanaman yang mempunyai sistem perakaran dangkal seperti halnya tanaman selada. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh beberapa jenis mulsa terhadap perubahan beberapa unsur iklim mikro dan produksi tanaman selada. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Sub Balai Penelitian Hortikultura Segunung, Cianjur dari bulan Maret 1992 sampai bulan Mei 1992. Jenis mulsa yang digunakan sebagai perlakuan adalah mulsa serbuk gergaji (m2) dengan ketebalan 2,5 cm, mulsa sekam (m1) dengan ketebalan 2,5 cm, dan mulsa plastik hitam (m3), dan satu perlakuan lagi sebagai kontrol (m4). Rancangan Percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, dengan tiga ulangan. Metode pengamatan meliputi pengamatan klimatologis dan agronomis. Pengamatan klimatologis terdiri dari suhu dan kelembaban nisbi udara, suhu dan lengas tanah. Pengamatan agronomis terdiri dari pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot brangkasan segar pada saat panen. Hasil analisis ragam untuk parameter suhu dan kelembahan nishi udara serta suhu tanah pada ketinggian dan kedalaman 5 dan 20 cm, tidak berbeda nyata untuk semua perlakuan. Lengas tanah menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua perlakuan sepanjang minggu pengamatan. Tinggi tanaman tidak berbeda nyata sampai dengan minggu keempat pengamatan, tetapi berbeda nyata pada dua minggu terakhir pengamatan, yang mana perlakuan m2 berbeda nyata terhadap perlakuaan m4 dan tidak berbeda nyata terhadap perlakuan m1 dan m3. Pada akhir pengamatan jumlah daun herbeda nyata antar perlakuan. Pada perlakuan m2 jumlah daun lebih banyak dibandingkan perlakuan lainnya. Bobot brangkasan segar berbeda nyata untuk perlakuan m2 terhadap m4 tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan ml dan m3. Perlakuaan m2 menghasilkan produksi lebih tinggi dari pada perlakuan lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138802
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G92LLM.pdf1.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.