Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138550Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Astyawati, Tutuk | - |
| dc.contributor.advisor | Ashadi, Gatut | - |
| dc.contributor.author | Dewi, Liza Cita | - |
| dc.date.accessioned | 2024-02-15T01:37:54Z | - |
| dc.date.available | 2024-02-15T01:37:54Z | - |
| dc.date.issued | 1986 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138550 | - |
| dc.description.abstract | Eimeria brunetti termasuk salah satu jenis Eimeria penyebab koksidiosis pada ayam. Jenis ini menyerang alat pencernaan makanan yang meliputi usus halus bagian bela- kang, sekum, rektum dan kloaka. Eimeria brunetti untuk pertama kali dikemukakan oleh Levine (1942) berdasarkan hasil pengamatan terhadap wabah koksidiosis yang terjadi pada sekelompok ayam di New York State College. Nama E. brunetti merupakan penghargaan yang diberikan kepada Dr. E. L. Brunett, orang yang pertama kali menemukan jenis ini pada tahun 1941. Jenis ini tergolong ke dalam klas Sporozoa, famili Eimeriidae, genus Eimeria (Kendall dan Richardson, 1964). Siklus hidup Eimeria brunetti terdiri dari 3 stadium yaitu : 1. Stadium sporogoni 2. Stadium skizogoni 3. Stadium gametogoni Ookista Eimeria brunetti termasuk kelompok ookista berukuran besar, terbesar kedua setelah ookista Eimeria maxima. Bentuk ookista ovoid, tidak mempunyai mikropil tetapi mempunyai granula kutub (polar granule), berukur- an panjang rata-rata 26.8 mikron, lebar rata-rata 21.7 mikron. Masa sporulasi (pematangan ookista) berlangsung selama 48 jam pada suhu 30°C. Ookista Eimeria brunetti dapat ditemukan dalam tinja pada akhir hari ke 5 setelah infeksi. Patogenitas Eimeria brunetti lebih ringen jika di- bandingkan dengan Eimeria tenella maupun Eimeria necatrix. Angka kematian (mortalitas) yang ditimbulkan hanya menca- pai 10% (Hofstad et al., 1972). Siklus hidup Eimeria brunetti berlangsung selama 5 hari. Ookista dapat ditemukan pada seluruh mukosa usus halus bagian belakang, sekum, rektum, dan kloaka. Bentuk skizon generasi kedua dibedakan atas tipe besar dan tipe kecil, skizon tipe besar mengandung 50 - 60 merozoit, sedang skizon tipe kecil hanya mengandung 12 merozoit. Keduanya dapat ditemukan 95 jam setelah infeksi pada puncak vili-vili usus (Soulsby, 1968). Ayam yang terserang Eimeria brunetti berumur antara 9 minggu dengan gejala klinis depresi, anorexia, ke- 4- pucatan, bulu suram serta diare yang bercampur mukus ber- warna merah darah…dst | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Koksidiosis pada usus halus ayam yang disebabkan oleh Eimeria Brunetti | id |
| dc.title | Koksidiosis pada usus halus ayam yang disebabkan oleh Eimeria Brunetti | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| B86lcd.pdf Restricted Access | 7.63 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.