Analisis redsidu termitisida chilordane 960 EC di sekitar bangunan yang mendapat perlakuan tanah (Soil treatment)

Abstract

Perlakuan tanah adalah salah satu metode pengendalian serangan rayap tanah pada bangunan gedung melalui penyem- protan dan penginjeksian termitisida dengan dosis dan konsentrasi tertentu ke tapak bangunan yang meliputi tanah tempat berpijaknya pondasi dan lantai. Usaha tersebut memang efektif, tetapi karena pada umumnya menggunakan pestisida yang tahan urai (persistent) seperti Chlordane 960 EC dan tidak selektif, maka sering timbul kekhawatiran dalam masyarakat akan terjadinya pencemaran lingkungan. Sehubungan dengan itu suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kadar residu termitisida Chlordane 960 EC di sekitar bangunan yang mendapat perlakuan tanah, menurut jarak dan kedalamannya dari tepi pondasi bangunan. Contoh tanah diambil dari bangunan contoh di Bogor (satu unit) dan di Jakarta (satu unit) secara sengaja (purposive). Titik pengambilan contoh pada masing-masing bangunan ditentukan secara sistematik berdasarkan jarak vertikal dan jarak horizontal dari pondasi terluar bangunan, pada arah horizontal terdiri dari tiga tingkat yaitu : 15, 45 dan 75 cm dari tepi bangunan dan arah vertikal juga terdiri dari 3 tingkat yaitu: 0. 30 dan cm Contoh tersebut dari permukaan tanah. 60 kemudian dianalisis di laboratorium untuk menentukan kandungan termitisidanya dengan menggunakan kromatografi gas cairan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar residu Chlordane 960 EC dalam tanah di sekitar bangunan contoh di Darmaga berkorelasi dengan jarak vertikal dari permukaan tanah dan membentuk persamaan regresi Y = 1,314 0,0132 X - Di mana Y adalah kadar residu (ppm) dan X adalah jarak ver- tikal dari permukaan tanah (cm)…dst