Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138348
Title: Pemanfaatan abu sisa pembakaran tandan kosong sawit sebagai bahan penetralisasi minyak sawit kasar
Authors: Syamsu, Khaswar
Mas'ud, Zainal A.
Irawadi, Ken Aulia
Issue Date: 2000
Publisher: IPB University
Abstract: Tanaman sawit adalah salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan dalam agroindustri. Hasil utama dari tanaman ini adalah minyak sawit yang sangat potensial sebagai bahan baku industri oleokimia. Tandan kosong sawit (TKS) merupakan salah satu jenis limbah padat yang berasal dari pabrik penghasil minyak sawit kasar (crude palm oil atau CPO). Limbah padat ini dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar. Pada umumnya pabrik minyak sawit (PMS) hanya melakukan pembakaran TKS menjadi abu (untuk menghemat tempat penyimpanan limbah padat). Abu tersebut bersifat basa dan memiliki kandungan kalium yang cukup besar (32,23%) sehingga digunakan sebagai pupuk (sumber mineral) di kebun. Tingginya kadar alkali abu TKS memungkinkan untuk menggunakan abu tersebut menjadi bahan penetralisasi ALB minyak sawit kasar yang dihasilkan di PMS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan abu sisa pembakaran TKS sebagai bahan penetralisasi minyak sawit kasar di PMS. Dalam penelitian ini, diharapkan abu dapat digunakan sebagai bahan penetralisasi minyak sawit untuk mendapatkan kadar asam lemak bebas (ALB) di bawah 0,15% sesuai syarat kadar ALB untuk RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil), yaitu suatu produk minyak sawit yang telah dimunikan, dipucatkan dan dihilangkan bau tak sedapnya, yang berguna sebagai bahan baku dalam industri produk turunan minyak sawit. Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap penelitian yaitu analisis kondisi abu, analisis kondisi awal minyak sawit, penentuan jumlah kekuatan basa, penentuan jumlah abu, penentuan tahap proses netralisasi yang optimum dan membandingkan proses netralisasi abu TKS dengan proses yang menggunakan kristal NaOH. Analisis kondisi abu menunjukkan bahwa abu TKS memiliki kadar air sebesar 2,43 %, kadar kalium sebesar 32,23% dan kadar karbon sebesar 1,05 %. Netralisasi dilakukan dengan cara sebagai berikut: minyak dipanaskan hingga mencapai suhu 60°C, kemudian ditambahkan alkali (abu) dalam bentuk larutan diikuti dengan pengadukan selama 10 menit. Setelah itu suhu dinaikkan sampai 90°C, kemudian pengadukan dihentikan dan suhu dipertahankan selama 20 menit. Sabun yang terbentuk dipisahkan dengan cara pengutipan, pencucian dengan air dan sentrifugasi selama 20 menit pada kecepatan 3500 rpm. Proses netralisasi dilakukan dengan basa berkekuatan 20°Be, dimana kekuatan ini dipilih karena memberikan rendemen lebih baik dibandingkan pada kekuatan basa 12°Be dan 6°Be. Jumlah minimum abu TKS secara teoritis yang diperlukan untuk menetralkan 60 g minyak yang memiliki kandungan ALB 3% adalah 1,189 g. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa menggunakan teknik netralisasi satu kali hanya dapat menurunkan ALB sampai 0,648 %. Pelipatgandaan jumlah abu sampai dengan 15 kali, hanya menurunkan sampai 0,2%. Melalui netralisasi berulang kondisi di atas dapat diperbaiki, dalam hal ini proses netralisasi tiga tahap (tiga kali netralisasi dengan abu sejumlah 3,567 g) menghasilkan kadar ALB di bawah 0,15%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138348
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F00kai.pdf
  Restricted Access
12.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.