Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138257
Title: Industri Kreatif Fashion Berbahan Biomass Sawit
Authors: Putri, Nazwa Nuradilla
Nikmatin, Siti
Issue Date: 15-Dec-2023
Abstract: Rekacipta industri kreatif fashion berbahan biomass sawit ini semakin relevan dengan perkembangan fashion di Indonesia yang berkembang luas seiring dengan kuatnya arus internet, entertainment, media masa, dan dunia bisnis tekstil. Fashion adalah lifestyle dan menempati urutan kedua setelah kuliner. Padatnya penduduk Indonesia merupakan peluang dan keunggulan dalam penyerapan market produk fashion domestik, sementara kreativitas, desain, estetika, dan budaya timur menjadikan value untuk memenuhi permintaan ekspor. Berdasarkan instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang “pengembangan ekonomi kreatif”, fashion merupakan subsektor dominan yang dapat memberikan kontribusi ekonomi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, menciptakan future bisnis, membangun citra dan identitas bangsa. Permasalahan yang terjadi pada pertumbuhan fashion di Indonesia adalah daya saing pasar dunia salah satunya adalah bahan baku dan teknologi pengolahannya sebagai komponen utama material penyusun produk. Kekayaan alam yang ada seharusnya mampu menyediakan material fashion kapas atau non kapas sebagai keberagaman produk fashion. Namun fakta menunjukkan bahwa ketersediaan benang sintetis, semisintetis dan kapas lokal sangatlah terbatas. Kebutuhan kapas nasional sebagai bahan baku tekstil katun bergantung dari pasokan luar negeri, 99.2% adalah impor dari seluruh produksi fashion nasional. Oleh sebab itu, adanya usaha melalui MF Kedaireka 2023 untuk meningkatkan percepatan terhadap jumlah dan variasi bahan baku organik lokal non kapas yaitu biomass sawit pada produk fashion dan komersialisasi merupakan suatu aktualisasi sebuah inovasi yang maju dan strategis. Luasnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan nasional akan minyak nabati dan turunannya serta pemenuhan ekspor. Adanya permasalahan limbah padat dari produksi CPO khususnya TKKS, menjadi hal yang harus mendapatkan solusi dalam diversifikasi produk. Pengolahan TKKS menjadi benang organik non kapas dengan pewarnaan dan dapat di tenun menjadi kain merupakan suatu nilai tambah berekonomi tinggi yang dapat mendorong penciptaan produk dan pasar baru dalam industri kreatif fashion nasional dan berkelanjutan. Output dan luaran MF 2023 telah dihasilkan serat panjang TKKS sebagai bahan baku kain fashion dengan metode retting - drying - milling tanpa menggunakaan bahan kimia. Kain woven dan non woven juga telah dihasilkan dengan motif polos, lurik, dan ecoprint. kain juga memiliki variasi warna yaitu original sawit, dan warna primer. Pengujian standar SNI tekstil juga telah dilaksanakan yaitu sifat mekanik, optik dan kelunturan. Capaian terhadap mahasiswa MBKM belajar diluar kampus, IKU (2,3,4) dan mobilitas dosen serta mitra dari dan ke kampus juga telah dilaksanakan. Kesimpulan adalah biomass sawit yaitu TKKS termodifikasi dapat digunakan sebagai bahan baku serat tekstil yang siap untuk komersialisasi dan digunakan sebagai produk turunan fashion seperti kain, sepatu, baju, tas, dll.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138257
Appears in Collections:Research Report

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Industri Kreatif Fashion Berbahan Biomass Sawit..pdfCover114.31 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.