Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138184
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKalsim, Dedi Kusnadi-
dc.contributor.authorGinanjarsari, Gina-
dc.date.accessioned2024-02-12T03:45:22Z-
dc.date.available2024-02-12T03:45:22Z-
dc.date.issued2000-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138184-
dc.description.abstractMasalah curah hujan yang bervariasi dan tidak terduga lebih sering mempengaruhi hasil tanaman dibandingkan karena jumlah air yang terbatas (Bhuiyan and Zeigler, 1994). Di Indonesia umumnya pada musim hujan kelebihan air dan sebaliknya pada musim kemarau mengalami kekurangan air. Ketidakpastian jumlah curah hujan mengakibatkan pada suatu saat suatu daerah mendapatkan curah hujan yang besar sehingga terjadi kelebihan curah hujan yang kemudian menjadi air limpasan permukaan, sementara pada saat yang lain terjadi kondisi dimana curah hujan tidak turun sama sekali sehingga terjadi kekeringan yang menyebabkan depresi pada tanaman. Pada areal dengan curah hujan yang rendah terdapat alternatif pengadaan sumber daya air dengan memanfaatkan curah hujan pada bulan-bulan basah dengan sistem rainwater harvesting. Kelebihan air hujan pada musim hujan berupa aliran permukaan yang dialirkan dan ditampung pada kolam penampungan air yang dinamakan embung (small farm reservoir, farm pond) atau waduk lapang. Di Leuwi Kopo terdapat kolam atau embung yang berbentuk trapesium. Awalnya kolam ini berfungsi dengan baik. Kolam ini digunakan untuk menampung air hujan dan sebagai salah satu sarana rekreasi yaitu memancing. Namun hal tersebut hanya berlangsung selama ± 6 bulan. Tinggi muka air kolam mengalami penurunan yang cukup besar walaupun air hujan yang masuk cukup banyak. Kolam tersebut tidak mampu menampung air dalam waktu yang lama. Hal tersebut terjadi karena adanya keretakan pada dinding dan dasar kolam sehingga terjadi rembesan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memperoleh hubungan antara tinggi muka air dengan luas permukaan air embung, hubungan antara tinggi muka air dengan volume embung, hubungan antara tinggi muka air dengan rembesan, nilai koefisien limpasan, 2) mensimulasikan hubungan persamaan-persamaan di atas (pada tujuan 1) ke dalam suatu persamaan untuk mengetahui fluktuasi volume embung, dan 3) dengan koefisien limpasan tertentu diharapkan embung tersebut dapat menampung air sampai batas maksimum embung (penuh). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis neraca air pada perbaikan embung (farm reservoir) di Leuwi Kopo, kampus IPB, Darmaga, Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agricultural and Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F00GGI.pdf
  Restricted Access
7.81 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.