Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138169
Title: Pengaruh jenis dan tingkat kemekaran bunga krisan (Chrysanthemum) terhadap mutu minyak atsiri
Authors: Romli, Muh.
Muhadjir, Imam
Dwiana, Nenni
Issue Date: 2000
Publisher: IPB University
Abstract: Bunga krisan (Chrysanthemum) merupakan sumber minyak atsiri yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan. Berbeda dengan minyak atsiri yang dihasilkan oleh bunga pada umumnya, yaitu sebagai bahan baku dalam pembuatan parfum, minyak krisan yang dihasilkan digunakan sebagai campuran dalam pembuatan obat anti serangga dan sebagai penyegar ruangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen tertinggi dari minyak krisan, mengetahui komponen bioaktif yang terkandung dalam minyak krisan, serta mengetahui pengaruh jenis dan tingkat kemekaran bunga krisan terhadap mutu minyak atsiri yang dihasilkan. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi bunga krisan adalah ekstraksi dengan pelarut menguap (heksan). Bunga krisan yang diekstraksi ini terdiri atas dua jenis, yaitu Krisan Tunggal dan Krisan Puma, yang dipetik pada tingkat kemekaran yang berbeda, yaitu 25%, 50% dan 75%. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan proses, Proses pertama bunga diekstrak dengan heksan menghasilkan concrete. Proses kedua, concrete yang dihasilkan dilarutkan dalam alkohol untük mendapatkan absolute. Parameter analisis yang dikaji meliputi rendemen concrete, rendemen absolute, indeks bias dan analisis kromatografi gas serta uji organoleptik. Hasil penelitian ini diolah menggunakan rancangan acak lengakap faktorial dengan dua kali ulangan. Hasil pengujian rendemen concrete tertinggi dihasilkan oleh Krisan Puma pada tingkat kemekaran 50%, yaitu sebesar 0,56% (b/b). Rendemen absolute tertinggi dihasilkan oleh Krisan Puma pada tingkat kemekaran 50%, yaitu sebesar 0,2% (b/b). Nilai indeks bias berhubungan dengan mutu minyak atsiri. Hasil pengujian indeks bias menunjukkan bahwa semua kombinasi perlakuan minyak krisan yang dihasilkan mempunyai mutu yang baik. Mutu minyak krisan terbaik dihasilkan oleh Krisan jenis Tunggal pada kemekaran 50%. Komponen yang terkandung dalam minyak krisan terdiri dari cinerin 1, jasmolin I dan pyrethrin I. Cinerin I tertinggi dihasilkan oleh Krisan Tunggal pada kemekaran 25%, yaitu sebesar 0,02%. Jasmolin I tertinggi dihasilkan oleh Krisan Puma pada kemekaran 75%, yaitu sebesar 0.07%. Pyrethrin I tertinggi dihasilkan oleh Krisan Tunggal pada kemekaran 75%, yaitu sebesar 0,04%. Uji organoleptik yang dilakukan terhadap minyak krisan meliputi kegemaran, warna dan aroma. Organoleptik kegemaran tertinggi dihasilkan oleh Krisan Tunggal pada kemekaran 75%, yaitu sebesar 3,75%. Organoleptik warna tertinggi dihasilkan oleh Krisan Tunggal pada kemekaran 25%, yaitu sebesar 4,05%. Organoleptik aroma tertinggi dihasilkan oleh Krisan Tunggal pada kemekaran 75%, yaitu sebesar 3,75%. Mutu minyak krisan terbaik dihasilkan oleh Krisan jenis Tunggal pada kemekaran 75%. Hal ini berdasarkan parameter pyrethrin tertinggi yang didukung oleh parameter organoleptik kegemaran dan aroma
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138169
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F00NDW.pdf
  Restricted Access
9.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.