Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138074
Title: Strategi positioning untuk manisan lidah buaya (Aloe vera) merk Jopray : Studi kasus di CV. Jopray Globalindo Indonesia
Authors: Herlina, Lien
Surya, Wahyuningsih
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Pada hakikatnya yang dimaksud dengan penempatan atau positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen, sehingga konsumen memahami dan menghargai apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Pada penelitian ini dilakukan tiga macam analisis, yaitu analisis karakteristik produk manisan lidah buaya JOPRAY, analisis profil konsumen manisan lidah buaya di Bogor dan analisis pesaing. Analisis karakteristik produk dilakukan dengan melihat karakteristik produk manisan lidah buaya JOPRAY, termasuk komposisinya. Analisis profil konsumen meliputi karakteristik demografi dan perilaku konsumen. Analisis pesaing dilakukan dengan melihat lima kekuatan persaingan dalam industri manisan lidah buaya menurut kerangka Porter. Hasil dari ketiga analisis tersebut dijadikan input untuk menyusun strategi positioning manisan lidah buaya merk JOPRAY. Analisis yang pertama dilakukan adalah analisis karakteristik produk, yang kedua adalah analisis profil konsumen dan yang ketiga adalah analisis pesaing. Analisis karakteristik produk meliputi karakteristik fisik dan khasiat produk manisan lidah buaya JOPRAY. Manisan lidah buaya JOPRAY rasanya enak, dan berkhasiat membantu memelihara kesehatan tubuh karena kandungan zat-zat gizi yang cukup lengkap, harganya terjangkau, penampilannya cukup menarik dan praktis. Dari hasil kuisioner yang disebar kepada responden, responden yang mengisi kuisioner berusia antara 15-23 tahun (36%) dan antara 24-32 tahun (32%), pekerjaan responden adalah pelajar/mahasiswa (44%) dan pegawai swasta (19%), tingkat pendidikan responden adalah SI (48%) dan tingkat pengeluaran responden terbanyak lebih dari Rp. 1000.000,00 perbulan (35%), merk manisan lidah buaya yang terbanyak dibeli responden adalah INACO (39%), tempat pembelian terbanyak adalah supermarket (52,17%), saat mengkonsumsi manisan lidah buaya yang terbanyak adalah saat santai di rumah (64%), rasa yang paling disukai rasa manis (44%) dan kemasan yang disukai adalah cup (34%). Hasil pengujian dua variabel menunjukkan bahwa variabel usia tidak berpengaruh tehadap rasa yang disukai, kemasan, alasan membeli dan manfaat yang dicari, variabel pekerjaan tidak berpengaruh terhadap waktu mengkonsumsi, dan variabel pengeluaran berpengaruh terhadap jumlah pembelian, responden yang paling banyak membeli manisan lidah buaya adalah mereka dengan tingkat pengeluaran perbulan lebih dari Rp.1.000.000,00. Sehingga variabel pengeluaran dijadikan dasar pengelompokan konsumen. Analisis kelompok dilakukan untuk mensegmentasikan konsumen manisan lidah buaya di Bogor. Pada analisis kelompok, responden dibagi menjadi tiga kelompok, dan target konsumen yang disarankan adalah kelompok 2 dan 3. Kelompok 2 (44%) terdiri dari pelajar dan mahasiswa dengan tingkat pengeluaran perbulan rata-rata Rp.250.000,00-Rp.500.000,00, sedangkan kelompok 3 (32%), terdiri dari pegawai swasta dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp.1000.000,00. Pada pengelompokan konsep produk, kelompok terbesar adalah kelompok 2, dengan ciri-ciri menyukai manisan lidah buaya dengan rasa buah leci, menyukai kemasan gelas plastik dan mengkonsumsi manisan lidah buaya pada saat santai di rumah:
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138074
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F01wsu1.pdf
  Restricted Access
24.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.