Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138002
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNugroho, Bramasto-
dc.contributor.authorDjunaedi, Luthfan Ibrahim-
dc.date.accessioned2024-02-12T00:31:24Z-
dc.date.available2024-02-12T00:31:24Z-
dc.date.issued2002-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138002-
dc.description.abstractIntegrasi vertikal dalam pengorganisasian pengusahaan hutan (HPH) Indonesia, diduga memiliki peranan yang besar dalam mempengaruhi penebangan kayu yang melebihi ketentuan pemerintah (overcutting) dan penciptaan konglomerasi usaha di bidang kehutanan. Implikasi yang dirasakan saat ini, adalah terjadinya ancaman terhadap kelestarian hutan dan timbulnya issue ketidak puasan daerah karena kurangnya akses masyarakat di daerah terhadap manfaat hutan. Konteks otonomi daerah yang saat ini ramai dibicarakan, yang diharapkan masyarakat luas sebagai salah satu alternatif pemecahan permasalahan tersebut, ternyata lebih menimbulkan tekanan baru bagi pengusahaan HPH, dengan semakin kecilnya skala usaha, jika dibandingkan dahulu. Akibat lebih lanjut, pengusahaan HPH cenderung menjadi sebuah kegiatan yang hanya mengkonsumsi biaya (cost center) dan perilaku pengusaha HPH yang timbul, lebih mengarah pada tujuan minimisasi biaya (cost minimization). Walau bagaimanapun, aktivitas pemegang HPH tetap dianggap suatu aktivitas ekonomi, melakukan kegiatan transaksi guna mendapatkan sejumlah masukan (input) yang diperlukan, untuk menghasilkan sejumlah keluaran (output), dengan orientasi keuntungan (profit oriented) menjadi tujuan pengusahaan. Dalam hal ini, perilaku rasional (rationality behaviour) yang timbul untuk pencapaian optimasi keuntungan adalah perilaku memaksimalkan keuntungan (profit maximizing) atau pun meminimalkan biaya (minimizing cost), dengan mengalokasikan satuan sumberdaya yang ada. Tentunya untuk mencapai suatu keuntungan, pengusaha akan berusaha bertindak seefisien dan seefektif mungkin dalam memanfaatkan faktor produksi yang digunakannya. Mengingat ketidak kondusifan dan adanya berbagai issue dalam pengusahaan hutan dewasa ini, menimbulkan hipotesa bahwa sesungguhnya keuntungan yang diperoleh pengusahaan HPH tidak diikuti oleh perilaku rasional untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. Pemikiran yang sekaligus menimbulkan suatu pertanyaan dan tentunya membutuhkan suatu pembuktian, adalah apakah selama ini pengusahaan HPH merupakan suatu sistem pengusahaan dan sekaligus pengelolaan hutan alam produksi, yang memanfaatkan sumber dayanya seoptimal mungkin dengan mewujudkannya dalam perilaku rasional. Tujuan penelitian ini adalah menduga fungsi produksi HPH di Indonesia, dengan sasaran peneltian adalah untuk mengetahui perilaku rasional (rationality behaviour) pengusaha HPH dalam memaksimisasi keuntungan perusahaan, tingkat efisiensi pengusahaan, dan keragaan (performance) HPH melalui analisis finansial. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcProduction functionsid
dc.titlePendugaan fungsi produksi pengusahaan hutan alam produksi di Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E02lid.pdf
  Restricted Access
21.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.