Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137998
Title: Kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan areal akibat penebangan dan penyaradan : Magang sebagai supervisor pengawas petak tebangan di HPH PT Diamond Raya Timber, Propinsi Riau
Authors: Nugroho, Bramasto
Tarumingkeng, Rudy C
Kurniawan, Mirza
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Pelaksanaan pengelolaan hutan lestari (PHL) atau Sustainable Forest Management (SFM) harus diterapkan oleh pemegang konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dengan tujuan menjaga kelestarian hutan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan di sekitar hutan. Sesuai dengan prinsip dan kriteria dari Forest Stewardship Council (FSC) mengenai dampak lingkungan, pengawasan dan penilaian terhadap kegiatan pemanenan mutlak diterapkan yang salah satunya adalah kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan areal akibat penebangan dan penyaradan. Tujuan umum magang adalah melatih kemampuan berpikir mahasiswa dalam bertindak positif dan kritis terhadap permasalahan yang dijumpai di lapangan dan belajar mengerjakan pekerjaan pengawasan kegiatan penebangan dan penyaradan kayu. Sedangkan tujuan khusus adalah mengetahui kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan areal akibat kegiatan penebangan dan penyaradan. Areal Unit Manajemen Hutan (UMH) PT. Diamond Raya Timber (DRT) berbatasan pada sebelah Utara dan Timur dengan Selat Malaka, Selatan dengan PT. Riau Tanah Putih dan Barat dengan Sungai Rokan. Secara geografis areal UMH PT. DRT terletak pada 100°50' - 101°13' BT dan 01°45'- 02°18' LS dan secara administratif pemerintahan terletak di Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau, di bawah wilayah pengelolaan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rokan Hilir dan Dinas Kehutanan Propinsi Riau. Luas Total areal PT. DRT adalah sebesar 90.956 ha dengan topografi terdiri atas dataran rendah pantai dengan ketinggian 28 meter dari permukaan laut (mdpl) yang pada umumnya merupakan daerah lahan basah dengan kelerengan di bawah 8%. Tanah yang dominan adalah tanah gambut ombrogen, dimana penggenangan air berasal dari air hujan yang miskin hara. Terdapat sedikit tanah gley, aluvial dan podzolik di bagian Utara dan Timur yang merupakan habitat hutan mangrove. Formasi geologi areal hutan terdiri atas sedimen aluvial tersier dan kwarter. Curah hujan rata-rata adalah 2.358 mm/th dengan kisaran 51 mm pada bulan Maret sampai 302 mm di bulan November. Suhu berkisar antara 25°-27° C dengan kelembaban nisbi berkisar antara 79-90%. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137998
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E02mku.pdf
  Restricted Access
26.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.